Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hari ini Senin, 7 Juli 2024 bakal diputuskan nasib Prof Bus dekan FK Unair yang dicopot.
Rektor Unair bakal memberi keputusan setelah perwakilan akademisi dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) telah berdialog dengan Rektor Unair,Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak pada Jumat (5/7/2024).
Dialog yang dibuka Rektor Unair usai Aksi Damai Ksatria Airlangga di halaman FK Unair pada sehari sebelumnya itu menjadi titik terang dari protes diberhentikannya jabatan Dekan FK, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER usai menyuarakan pendapatnya terkait rencana menkes mendatangkan dokter asing.
Koordinator Aksi Damai Ksatria Airlangga "Bela Prof BUS", Dr dr Yan Efrata Sembiring SpB SpBTKV(K) mengungkapkan Setelah menggelar aksi "Bela Prof BUS", kemudian pada Jumat (5/7) perwakilan aksi diundang Rektor Unair untuk melakukan dialog.
"Kami menyampaikan keinginan dan tuntutan teman-teman semua yang terlibat dalam aksi kemarin. Rektor akan membuka lagi dialog, artinya akan ada pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil," tambahnya.
Namun, dr Yan mengungkapkan belum ada keputusan secara pasti.
Baca juga: Rektor Buka Dialog dengan Perwakilan Akademisi usai Aksi Damai FK Unair, Tunggu Keputusan
Karena akan melibatkan berbagai unsur di Unair, seperti majelis wali amanat, senat dan lainnya.
"Besok Senin (8/7/2024) kami masih menunggu hasilnya, jadi tidak ada aksi lanjutan. Mudah-mudahan sudah ada hasilnya, saya sampaikan kemarin itu as soon as possible karena banyak yang menunggu,"tegasnya.
Ia pun berharap Prof Nasih bisa memberi keputusan yang bijak dan Prof BUS bisa kembali menjadi Dekan FK Unair.
Sementara itu, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair, Martha Kurnia Kusumawardani dr Sp KFR(K) menjelaskan bahwa diskusi terbuka ini merupakan bentuk tanggung jawab Unair agar tidak terjadi perluasan isu yang tidak benar karena informasi yang simpang siur di masyarakat.
Baca juga: AIPKI Sesalkan Pemberhentian Dekan FK Unair Surabaya, Sebut Tak Menghargai Kebebasan Akademik
"Unair selalu membuka kesempatan untuk melakukan koordinasi dan diskusi pada semua pihak yang berkepentingan atas isu ini. Unair juga selalu terbuka untuk membangun hubungan baik dengan semua pihak, baik di internal maupun eksternal kampus,"paparnya.
Fokus Unair saat ini, lanjutnya, adalah mendorong FK Unair dan juga fakultas lainnya untuk tetap solid agar dapat terus memberikan kontribusi positif melalui Tri-Dharma Perguruan Tinggi, sebagaimana fungsi utama Unair sebagai PTN-BH.