“Keperluan membuka data itu untuk memastikan temuan berbagai indikasi kecurangan. Selama ini data tidak dibuka ke wartawan,” ujar Agung.
Warga Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru yang ada di belakang SMAN 1 Kedungwaru juga menemukan indikasi perpindahan Kartu Keluarga yang massif.
Kartu keluarga ini diduga terbit di atas alamat orang lain, tanpa diketahui pemilik rumah.
Masih menurut Agung, AJI Kediri masih menunggu Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan data itu ke para wartawan.
Jika permintaan ini ditolak oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, AJI Kediri akan menggugat melalui Komisi Informasi.