Laporan Wartawan Tribun jatim network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Petugas pemadam kebakaran telah berhasil menguasai api di lokasi kebakaran peternakan ayam modern di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Senin (22/7/2024).
Api pertama kali diketahui pada pukul 11.00 WIB oleh karyawan yang sedang bekerja.
Seluruh bangunan peternakan 3 lantai yang terbuat dari rangka baja dan galvalum rusak total.
Petugas melakukan pendinginan dengan cara menyemprot air ke seluruh bagian puing agar tidak muncul api baru.
Sempat terjadi 2 kali ledakan besar selama kebakaran yang bersumber dari tabung gas 12 kg.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Hebat Kandang Ayam 3 Lantai di Tulungagung, Puluhan Ribu Ekor Ikut Terbakar
Tabung gas ini digunakan untuk pemanas saat malam hari, untuk mencegah ayam mati kedinginan saat musim bediding.
Saat kebakaran terjadi, pemilik peternakan, Saiful Maskur sedang menunggui ibunya yang menjalani perawatan karena sakit di Surabaya.
Peternakan ini bekerja sama dengan sebuah perusahaan pakan dan bibit ayam.
“Jadi pakan dan bibit ayamnya dipasok oleh perusahaan. Pemiliknya ini bertugas yang memelihara sampai panen, hasilnya nanti disetor ke perusahaan,” jelas Edi Wiyono, kakak Saiful.
Menurut Edi, dalam kandang ini sekurangnya ada 63.000 ekor ayam pedagang usia 5 hari.
Api awalnya berasal dari lantai 3 bagian tengah, kemudian cepat menjalar.
Api sulit dikendalikan karena ada sekam yang dipakai untuk alas kandang ayam, lalu di bawahnya ada lapisan plastik.
“Tidak tahu apakah ada human error apa karena korsleting listrik. Tapi api membesar dengan cepat,” sambung Edi.
Pabrik ini berdiri sekitar satu tahun dan baru 3 kali panen.
Baca juga: Kebakaran Hebat Ludeskan Kandang Ayam di Madiun, Puluhan Ribu Ekor Mati Sia-Sia, Segini Kerugiannya
Seluruh pabrik mempunyai lebar 35 meter dan panjang 125 meter.
Tiupan angin yang kencang dari arah belakang pabrik ikut mempercepat kobaran api.
Masih menurut Edi, pada saat siang hari biasanya masih digunakan pemanas untuk menghangatkan suhu, namun jumlahnya dikurangi.
Pemanas ini menggunakan tenaga listrik dan juga gas elpiji.
Namun gas elpiji ini hanya dipakai pada suhu ekstrem saat malam saja.
“Itu tadi mengapa terdengar ledakan, sumbernya dari tabung gas elpiji yang biasa dipakai pemanas,” papar Edi.
Menurut Kabid Pemadaman dan Penyelamatan pada Dinas Damkar dan Penyelamatan, Artista Nindya Putra, pihaknya mengerahkan 2 mobil pemadam dan 4 mobil penyuplai air.
Dua di antara mobil penyuplai itu bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Genot, panggilan akrabnya juga minta bantuan mobil penyuplai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Mobil tangki DLH saya minta bersiaga. Tapi alhamdulillah, dengan 4 mobil penyuplai ini sudah bisa teratasi,” ujar Genot.
Dugaan sementara sumber api dari korsleting mesin pemanas di lantai 3.
Saat kejadian ada 8 karyawan yang sedang bekerja.
Sementara taksir kerugian bangunan, peralatan dan semua ayam di dalamnya mencapai Rp 8 miliar.
“Kandangnya full otomatis. Ini kebakaran skala besar,” ucap Genot.