Berita Viral

Nasib Pria Terjebak di Lift 2 Hari Tanpa Makan dan Minum, Takut Meninggal, Bertahan Berkat Puisi 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib pria terjebak di lift dua hari viral di media sosial. Selama dua hari itu, pria tersebut tanpa makan dan minum.

TRIBUNJATIM.COM - Nasib pria terjebak di lift dua hari viral di media sosial.

Selama dua hari itu, pria tersebut tanpa makan dan minum hingga membuatnya takut meninggal.

Sosok pria itu bernama Ravindran Nair (59), pria yang berasal dari negara bagian Kerala di India selatan.

Ravindran masuk lift untuk menemui dokter pada Sabtu (13/7/2024).

Namun, Ravindran justru terjebak sendirian di dalam lift rumah sakit selama 42 jam.

Dia merasa frustasi, lapar, haus, dan kesulitan bergerak ketika berada dalam lift.

Baca juga: Nasib Gadis Pamit ke Acara Selawatan, Malah Ditemukan Tewas di Kebun usai Dibunuh Muncikarinya

Tidak ada petugas yang segera datang menolongnya.

Ravindran Nair pergi ke rumah sakit perguruan tinggi kedokteran milik pemerintah Kota Thiruvananthapuram pada Sabtu (13/7/2024) sore untuk menjalani perawatan sakit punggung setelah terjatuh dari kamar mandi.

Ravindran pergi ke rumah sakit dengan istrinya Sreelekha yang bekerja di rumah sakit itu.

Namun, dia pulang ke rumah untuk mengambil hasil tes yang ketinggalan.

Sementara istrinya lanjut bekerja.

Biasanya, dia dan istri menggunakan lift khusus karyawan.

Namun kali ini, dia naik ke lantai dua dengan lift bagi pasien dan pengunjung.

"Saat itu baru lewat tengah hari. Tidak ada orang lain di dalam lift, tetapi lampunya menyala, jadi saya tidak berpikir ada yang salah," katanya, diberitakan BBC, Rabu (17/7/2024).

Ilustrasi lift. Warga India terjebak dua hari di lift tanpa makan dan minum. (KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

Saat mendekati lantai dua, lift yang ditumpanginya tiba-tiba turun dengan suara keras dan macet di antara lantai pertama dan kedua.

Ravindran menekan tombol alarm dan menghubungi nomor saluran bantuan tapi tidak ada respons.

Dia juga menghubungi istrinya dan orang lain yang dapat diingat.

Namun, panggilannya tidak tersambung.

"Saya mulai panik dan mulai menggedor-gedor pintu lift untuk menarik perhatian. Saat itulah ponsel saya jatuh ke lantai dan berhenti berfungsi," ujar dia. 

Dia juga mencoba berteriak, menjerit minta tolong dan mencoba mendobrak pintu dengan tangannya.

Meskipun kondisinya gelap, tetapi untungnya masih ada cukup udara untuk dia bernapas.

Seiring waktu, Ravindran tidak tahu hari siang atau malam karena bagian dalam lift sangat gelap.

Ketika lelah, dia tidur di pojok lift sementara pojok lain untuk buang air kecil dan besar.

Dia sering menangis dan tidak bisa tidur.

Ketika merasa haus atau lapar, dia hanya menjilati bibir.

Pil untuk menjaga tekanan darah yang harus diminum rutin pun tak bisa dia konsumsi.

Baca juga: Nasib Guru Dono Ikut Tes sebelum Mendadak Dipecat, Terkuak Cuma Formalitas, Tak Tahu Ada Pembersihan

Bertahan dengan puisi untuk istrinya

Ketika terjebak dalam lift, Ravindran takut meninggal.

Dia mengkhawatirkan istri dan dua putranya, serta memikirkan mendiang keluarganya.

Berada dalam ruang sempit untuk waktu lama juga membuat lengan dan kakinya sulit bergerak. 

Untung sebelum ponselnya mati, dia sempat menulis pesan kepada keluarganya.

Satu-satunya hal yang bisa menghiburnya adalah membaca puisi karya sang istri yang disimpan dalam tas.

Ketika Ravindran tidak pulang, keluarganya menduga dia sibuk bekerja. 

Namun ketika dia tidak pulang hingga Minggu dan tidak dapat dihubungi, mereka mulai khawatir.

Keluarga menghubungi tempat kerja Ravindran di asrama anggota DPR, namun pria itu dikabarkan hilang sejak Sabtu sore.

Baca juga: Nasib Pilu Pria Paruh Baya Ditelantarkan Istrinya Selingkuh Gegara Stroke: Gak Mau Ngerepotin Anak

Pada Minggu sore, keluarga melaporkannya sebagai orang hilang ke polisi.

"Mereka terkejut. Mereka telah menggeledah seluruh gedung fakultas kedokteran, tetapi tidak pernah tahu bahwa saya terjebak di dalam lift," tambah dia, dikutip dari Indian Express, Selasa (16/7/2024).

Ravindran akhirnya diselamatkan saat operator lift bertugas Senin pagi.

Dia segera dirawat di rumah sakit karena mengalami dehidrasi.

Kejadian yang dialaminya memicu kemarahan publik. 

Menteri Kesehatan Kerala, Veena George lalu mengunjungi korban.

Menteri meyakinkan tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.

Akibatnya, Komisi Hak Asasi Manusia Negara Bagian Kerala pada hari Selasa meminta penjelasan dari kepala rumah sakit tempat kejadian, dilansir dari NDTV, Selasa.

Setelah penyelidikan dilakukan, dua operator lift dan seorang sersan pegawai rumah sakit diberhentikan karena lalai dari pekerjaannya.

Dokter memastikan kondisi Ravindran sehat setelah insiden tersebut.

Ravindran juga berterima kasih dan terhibur atas kunjungan yang dilakukan menteri.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini