Berita Surabaya

Bu Nunuk Pemilik STMJ Terkenal Surabaya Tewas Kepanasan saat Haji, Anak Tuntut Travel Tanggung Jawab

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik kedai STMJ Bu Nunuk meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji lempar jumrah, kini anak tuntut pihak travel tanggung jawab.

Setelah lebih dari satu bulan tak bertemu, mereka tak kuasa melepas rindu dengan ayah, ibu, atau kakek, dan nenek mereka yang menunaikan ibadah haji.

Kasi Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Trenggalek, Agus Prayitno menuturkan, jemaah haji asal Bumi Menak Sopal, julukan Trenggalek, mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada pukul 00.00 WIB dan 01.50 WIB.

"Setelah mendarat langsung meyelesaikan dokumen sampai tiba waktu salat subuh, setelah itu berangkat ke Trenggalek," kata Agus Prayitno, Jumat (19/7/2024).

Secara umum, menurut Agus Prayitno, pelaksanaan ibadah haji jemaah asal Kabupaten Trenggalek berjalan lancar.

Fasilitas yang diberikan kepada jemaah juga sangat memadai.

"Dari transportasi, segi konsumsi sangat bagus, dan petugas juga aktif melayani," lanjutnya.

Namun demikian, cuaca di tanah haram memang sedang panas-panasnya, hingga rata-rata mencapai 40 derajat celsius.

Dari 530 jemaah haji yang berangkat dari Kabupaten Trenggalek, terdapat 4 jemaah yang meninggal dunia, atau dengan kata lain hanya 526 jemaah yang kembali pulang ke Kota Alen-alen, julukan Trenggalek.

Baca juga: Tarian Ardah dan Sholawat Badar Iringi Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang Pertama

Sesuai peraturan Pemerintah Arab Saudi, jenazah yang meninggal saat menunaikan ibadah haji, maka dimakamkan di Arab Saudi 

"Kalau cuaca memang panas, tapi jemaah kita yang meninggal dunia di sana (Arab Saudi) bukan semata-mata karena cuaca, tapi juga punya penyakit bawaan atau komorbid, ditambah umur yang sudah sepuh (tua)," jelasnya.

Senada, seorang jemaah haji asal Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Sajarudin mengatakan, suhu di Arab Saudi memang lebih panas dibandingkan di Indonesia.

"Sangat terik, tapi alhamdulillah dokter (petugas kesehatan) selalu ada (di setiap tempat ibadah)," ucap Sajarudin.

Sajarudin mengaku bersyukur tidak sampai jatuh sakit, hanya saja ia mengalami batuk dan pilek yang hingga kepulangannya sampai ke Trenggalek masih belum sembuh.

"Untuk menjaga kesehatan ya makan seperti biasa, jangan sampai kurang makan," pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini