Berita Kota Malang

Viral Getok Harga di Tempat Wisata, Menparekraf Sandiaga Uno Beri Imbauan Keras

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno (kiri) didampingi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (kanan) saat meninjau Kampung Heritage Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (28/7/2024).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aksi getok tarif mahal kepada pengunjung tempat wisata masih kerap terjadi.

Yang terbaru dan menjadi viral di media sosial, yaitu pengalaman seorang wisatawan di salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

Wisatawan tersebut menyampaikan pengalaman kurang menyenangkan dirinya dan rombongan dalam video yang diunggah di akun media sosial TikTok Healing Kembali (Sean) pada Selasa (16/7/2024) lalu.

Dalam keterangan video, wisatawan tersebut bercerita, dirinya dan rombongan datang ke De Djawatan sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, area lokasi wisata tersebut masih cukup sepi pengunjung.

Setibanya di sana, mereka ditawari keliling naik delman dengan tarif Rp 50 ribu dan dijanjikan akan diajak ke sejumlah spot foto.

Namun, sesampainya di spot foto pertama, kusir delman terlihat terburu-buru dan seperti mengajak mereka menyudahi sesi foto secepatnya.

Setelah melanjutkan perjalanan, ternyata mereka dibawa ke titik awal penjemputan yang berjarak tak sampai 200 meter.

Menanggapi viralnya hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno angkat bicara.

Menurutnya, praktik getok tarif mahal harus dihentikan.

"Saya selalu punya tagline, kalau digetok, maka wisatawan akan kapok. Dan kalau wisatawan tidak datang lagi, maka tidak ada yang bermanfaat untuk masyarakat," jelasnya kepada TribunJatim.com usai melakukan kunjungan di Kampung Kayutangan Heritage Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (28/7/2024).

Baca juga: 3 Fakta Warung di Alun-alun Ponorogo Getok Harga Mahal saat Grebeg Suro 2024, Sudah Dapat Peringatan

Dirinya mengungkapkan, peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat harus lebih ditingkatkan dalam mencegah praktik getok tarif mahal tersebut.

"Jadi, harus saling mengingatkan. Dan Pokdarwis inilah menjadi ujung tombak komunitas masyarakat serta menjadi landasannya," pungkasnya.

Berita Terkini