"Dibagian mata sebelah kanan, mulut sebelah kiri, kepala sebelah kiri memar, kepala sebelah kanan benjol. Dada, dan punggung memar," kata Bekti.
"Kondisi saat ini sudah membaik, tetapi mata sebelah kanan masih blawur (kabur). Saya juga mau konsultasi dengan dokter penyakit dalam terkait dadanya," ucap dia.
Anaknya sempat tidak mau mengaku dianiaya kedua temannya itu.
Namun setelah didesak dan beberapa pemuda yang datang akhirnya diketahui penganiaya adalah R dan T.
"Sebenarnya kami masih sempat menunggu itikad baik dari keluarga T dan R, namun beberapa hari berselang tidak juga datang akhirnya saya laporkan ke Polres Gunungkidul," kata dia.
Setelah laporan itu, datang keluarga T dan meminta maaf.
Namun dirinya tetap melanjutkan perkara ini ke pihak kepolisian.
Saat disinggung salah satu pelaku merupakan anak Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul, Bekti mengatakan dirinya memilih untuk berhati-hati dalam bicara.
Bekti berharap adanya keadilan untuk anaknya.
"Gimana ya mas, semua itu privasi. Nanti saya Ndak salah. Yang penting namanya mas itu," ucap dia.
Terpisah, Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini saat ditemui di Mapolres Gunungkidul, membenarkan adanya laporan penganiayaan itu.
Dia mengatakan saat ini masih dalam pemeriksaan saksi.
"Secepatnya kami tindak lanjuti itu. Kami masih memeriksa saksi, baru korban dan ibu korban. Hari ini untuk saksi yang ada di lokasi," ucap Ary.
Ary mengatakan dari laporan, korban dan temannya merayakan ulang tahun lalu terjadilah penganiayaan pada tengah malam.
"Dia menyampaikan kepada kami tidak tahu alasannya apa, dan tiba-tiba mendapatkan perlakuan seperti itu dari terduga pelaku," ucap dia.
Disinggung mengenai pelaku adalah anak anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul, Ary mengaku belum bisa menyebut.
"Kami mohon waktu dulu, karena kami baru memeriksa ibu korban dan korban. Selanjutnya kami (memeriksa) saksi dulu. Setelah itu baru bisa menyampaikan terduga pelaku," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com