Warna cat sudah pudar dan di bagian luar rumah sudah dipenuhi rumput liar.
Diperkirakan, Indah dan Ela sudah meninggal enam tahun lalu.
Kusmawan mengatakan, mereka mengunci diri atau dikunci dari dalam.
Lantaran saat suaminya akan masuk, pintunya harus dijebol.
"Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya," ucapnya.
Mengenai penyebab kematian, harus menunggu hasil autopsi jika pihak keluarga memperkenankannya.
Jika pihak keluarga tidak ingin dilakukan indentifikasi lanjutan, kata dia, maka mereka harus membuat surat pernyataan terkait penolakan visum atau autopsi.
"Jenazah sementara ini kita kembalikan dulu kepada keluarga, apakah mau dilakukan indentifikasi lanjutan atau tidak."
"Jadi kita akan meminta keterangan terlebih dahulu," ujar Kusmawan.
Tetangga Indah, Ai Suryati (54) mengatakan, terakhir bertemu dengan ibu dan anak tersebut sebelum pandemi Covid-19.
"Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau mau kerja juga hanya lewat saja," ujarnya.
Setelah lama tidak bertemu, Ai pun mengira ibu dan anak tersebut sudah pindah rumah.
Karena kabarnya, Indah dan Ela pernah meminta surat pindah ke RT dan RW setempat.
Dia juga mengatakan, selama ini tak pernah mencium bau mayat.
"Mereka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini," katanya.
Baca juga: Geger Pekerja Temukan Kerangka Manusia saat Bongkar Gundukan Tanah di Malang, Celana Jadi Petunjuk