TRIBUNJATIM.COM - Lulus dengan IPK nyaris sempurna, sosok anak penjual plastik penerima beasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), viral di media sosial.
Mahasiswa ITB tersebut bernama Musholizaky Flahal Mu'min atau akrab disapa Zaky.
Diketahui, Zaky adalah penerima beasiswa KIP Kuliah.
Zaky adalah anak seorang penjual plastik di Pasar Boyolali, Jawa Tengah.
Ia adalah mahasiswa Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) angkatan 2020.
Kini Zaky telah menyelsaikan sidang skripsinya dan dinyatakan lulus dengan IPK 3,99 nyaris sempurna.
Kisah Zaky viral di media sosial setelah dibagikan oleh salah satu dosen ITB bernama Imam Santoso melalui akun IG-nya, @santosoim.
Imam Santoso mengunggah momen Zaky sedang menjalani sidang akhir.
Sang dosen ITB mengatakan bahwa Zaky telah membuktikan bahwa dengan keterbatasan masih tetap berprestasi.
"Ia telah membuktikan bahwa walau dengan keterbatasan "previlage" orang tua, ia tetap bisa berprestasi. Apapun pekerjaan orang tua kita jangan pernah minder untuk bersaing selama kuliah," tulis Imam Santoso, dikutip dari Tribun Jabar.
Zaky adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Zaky biasa membuktikan meraih hasil yang baik dalam perkuliahan dengan semangat belajar tinggi.
Dilansir dari laman resmi ITB, Zaky bercerita bahwa setiap manusia memiliki kesempatan yang sama.
Tinggal bagaimana manusia bisa mengoptimasi apa yang dimilikinya sejak dini.
Baca juga: Mahasiswa Bingung Tak Sengaja Tulis Gaji Ortu Rp 2 M, Padahal Pengaruh ke UKT, Ternyata Anak Petani
Ia percaya saat niat dalam belajar sudah teguh, akan selalu ada jalan untuk mencapainya, salah satunya beasiswa.
Sejak SD, pemuda asal Jawa Tengah tersebut sudah termotivasi agar bisa berkuliah di ITB.
Sejak SD hingga akhir SMA, Zaky meminati bidang astronomi.
Akan tetapi, dengan berbagai pertimbangan, Zaky mendaftar kuliah di FTTM ITB dan diterima melalui jalur SNMPTN.
Setelah diterima, Zaky mengaku masih ragu memilih jurusan mana yang akan dijalaninya.
"Namun, setelah adanya kegiatan kaderisasi wilayah dari FTTM dan terpengaruh IG Mas Imam (Imam Santoso), akhirnya memutuskan untuk mengambil jurusan Teknik Metalurgi," katanya, Senin (29/7/2024), dikutip dari laman ITB.
Zaky menuturkan, teman-teman hingga dosennya membangun lingkungan pembelajaran yang mendukung untuk terus mengembangkan diri.
"Kalau dari dosen saya sudah tidak meragukan lagi kualitas dari dosen ITB karena sudah sangat luar biasa.
Tinggal sebisa mungkin kita di perkuliahan mendengarkan dengan maksimal," katanya.
Di sisi lain, ia mengaku mempunyai gaya belajar yang cocok dengan beberapa temannya.
Hal tersebut membuatnya lebih efektif dalam belajar.
"Dari segi gaya belajar, saya memiliki kecocokan dengan beberapa teman. Tipe belajar saya harus sambil 'mengajari' ke orang lain.
Kebetulan beberapa teman saya ada yang gaya belajarnya itu mendengarkan. Saling melengkapi.
Saya bisa mengajarkan teman saya mengenai materi kuliah, dan saya juga mendapatkan timbal balik karena teman saya yang mendengarkan itu, dia mendengarkan lebih jeli penjelasan dosen dibandingkan saya.
Jadi, saya juga bisa mendapatkan masukan," ujarnya.
Baca juga: Absen karena Ayahnya Meninggal Dunia, Mahasiswa Kecewa Dapat Nilai C, Dosen: Jangan Suka Menyalahkan
Soal pembelajaran, Zaky mengatakan agar belajar dengan penuh cinta.
Pertama, cinta kepada materi yang diberikan.
Hal yang menentukan seseorang dapat belajar atau tidak suatu materi itu, menurutnya, tergantung dari respons kepada materi perkuliahan.
"Kalau pun kita susah mempelajari materi tersebut, setidaknya kita harus cinta terlebih dahulu. Dengan cinta perlahan-lahan kita bisa memahami pelajaran," ujarnya.
Kedua, cinta orang tua karena orang tua sudah memberikan dukungan dari berbagai segi, baik material, doa, dan sebagainya.
"Jangan sampai jerih payah orang tua itu sia-sia karena kita kurang semangat dalam belajar sehingga kurang berprestasi," ujarnya.
Ketiga, cinta terhadap dosen.
"Dosen sudah mempersiapkan kuliah dengan sangat baik, mulai dari materi hingga menjelaskan di kelas.
Kita sebagai mahasiswa selama perkuliahan harus mendengarkan dengan baik dan sebisa mungkin aktif di kelas," tuturnya.
Zaky ternyata tidak hanya mendapatkan prestasi di bidang akademik, ia juga aktif di non akademik.
Ia tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG) ITB.
Adapun di tahun terakhirnya, Zaky diamanahi sebagai Kepala Departemen Akademik.
Selain itu, dia aktif di berbagai kegiatan lain seperti menjadi pantia di kegiatan International Process Metallurgy Conference (IPMC).
Zaky juga beberapa kali memenangi perlombaan.
Salah satunya juara 2 Case Study Competition The 18th Metallurgy and Materials Week 2023 yang digelar MNMS UI.
Zaky berpesan agar selalu ingat kepada pengorbanan orang tua agar anak-anaknya sukses ketika lelah dalam belajar.
"Bagi teman-teman, kalau ada rasa malas belajar atau maju ke depannya, mungkin kita bisa ingat atas jerih payah orang tua, yang sudah bekerja yang sudah memfasilitasi kita dan pastinya sudah mendoakan untuk kesuksesan kita," katanya.
Baca juga: Curhat Pilu Mahasiswi Ijazahnya Ditahan Gegara Mengkritik Kampus, Ngaku Dipersulit Universitas
Sementara itu, unggahan Imam Santoso di Instagram menuai beragam komentar yang salut akan sosok Zaky.
"Selamat bung,, setelah lulus usahakan kerja di luar negri, sehebat apapun lu kan pernah berpikir cari kerjaan di negri tercinta kita ini,,lu gk bakal di hargai,,, selagi masih ada skill usahakan kerja d luar negri,,, percaya sama gua,,, jam pernah bercita2 pengen cari kerja di negri ini,, pemimpin kita gk pernah bisa menghargai anak bangsa yg punya prestasi"
"Ya Allah ini zaky musholizaky aflahal mukmin bukan ya? Dulu murid saya di SDIT, ingat banget sy… dulu pernah jadi wali kelasnya di kelas 2 sy antar lomba2 termasuk lomba mtk, da’i dll selalu dpt juara… dan setelah itu sy merantau ke kalsel krn ikut suami akhirnya loss kontak. Ibu ikut bangga nak, alhamdulillah…."
"MasyaAllah... Salut dan respect to Zaki... yg dibutuhkan anak muda jaman now adalah daya juang dan bisa fight dengan apapun keadaan... Semoga kelak 2 anak laki-laki ku, Qadafi dan Ahsan bisa punya spirit yg sama... Aamiin"
"luar biasa mas zaky...dri TK memang sudah terlihat bibit kecerdasannya...disaat teman2 istirahat bermain mas zaky bawa juz amma buat hafalan.."
"Masyaa Allah, selamat ya nak atas prestasimu, semoga ilmunya berguna bagi nusa dan bangsa dan ug terpenting dihargai oleh Pemerintah."