Berita Jombang

Dikawal Dua Banser, Gus Yahya Buka Konferwil PWNU Jatim 2024, Sebut NU Sudah Jadi Peradaban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat Memberikan Sambutan Sekaligus Arahan ke Para Tamu Undangan di Lokasi Pembukaan Konferwil PWNU Jatim di Tebuireng Jombang

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Dikawal dua Banser, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang pada Jumat (2/8/2024). 

Dikawal dua Banser di sebelah kanan dan kirinya, Gus Yahya secara resmi membuka agenda Konferensi PWNU Jatim ke 18 tahun 2024 di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang sampai hari Minggu (4/2/2024) mendatang. 

Dalam sambutannya, Gus Yahya menyebut NU bukan lagi sekedar Jam'iyah. Namun, sudah menjelma menjadi peradaban.

"NU menjelma menjadi sebuah peradaban. NU bukan sekedar Jam'iyah, bukan sekedar struktur organisasi, bukan sekedar komunitas jamaah saja, namun NU sudah menjelma menjadi peradaban," ucapnya dihadapan tamu undangan yang hadir. 

Lebih lanjut, NU dengan segala budaya, nilai-nilai, kebiasaan yang sudah lumrah diterima di masyarakat, akan menjadikan seseorang yang sudah masuk ke peradaban tersebut, nyaris tidak akan pernah keluar lagi. 

"Seseorang jika sudah NU, walaupun dia pergi kemanapun tetap akan kembali ke NU juga. Dan fenomena ini saya saksikan sendiri bukan hanya di sekitar kita," ujarnya. 

Baca juga: Dihadiri Gus Yahya, Konferwil PWNU Jatim 2024 di Ponpes Tebuireng Jombang Resmi Dibuka

Hal itu ia buktikan sendiri ketika ia sering berkeliling ke luar negeri. Setiap negara yang ia datangi, pasti akan selalu ada Nahdliyyin. 

"Saya kerap kali berkeliling dunia, dan tidak ada satupun tanah yang saja pijak yang tidak ada orang NU. Selalu ada orang NU, ke Paris bertemu orang NU, ke Amerika bertemu orang NU, Inggris, Lisbon Portugal belum lama ini ketemu dengan orang NU," katanya. 

Ia juga menceritakan, pengalaman menariknya saat berkunjung ke Lisbon, Portugal. Kala itu, ia memang hendak bertemu dengan belasan warga Nahdliyyin disana. 

"Menariknya, di Lisbon, Portugal ini adalah negara yang jarang di jajaki pelancong asal Indonesia. Ketika saya berkunjung ke sana, ada sekitar 15-20 orang Indonesia yang ingin bertemu," imbuhnya. 

Dari belasan orang yang ingin bertemu dengannya itu, ada seorang wanita dari belasan orang tersebut yang datang jauh-jauh dari Inggris. Perempuan itu datang ke Lisbon karena mendapat kabar dari sahabatnya bahwa dirinya akan bertemu dengan orang-orang NU di sana. 

Baca juga: Senyum Bahagia Ribuan Anak Yatim Terima Santunan saat Konferwil PWNU Jatim 2024 di Jombang

"Ketika saya tanya dia asalnya darimana, dia menjawab dari Trenggalek. Sudah 20 tahun hidup di Inggris karena menikah dengan seorang warga negara Inggris yang kemudian masuk Islam," ungkap Gus Yahya. 

Dihadapannya, perempuan tersebut mengaku bahwa dia adalah orang NU. Meskipun sudah 20 tahun hidup di Inggris, namun Gus Yahya mengatakan bahwa perempuan tersebut tidak mau melepas identitasnya sebagai orang NU. 

Hal itu bisa ia simpulkan, karena NU sudah mulai menjamah menjadi sebuah peradaban. Maka sebab itu ia berkeyakinan, sekeras apapun orang NU bertengkar, tidak akan lepas status NU nya. 

"Oleh sebab itu, saya berharap kedepannya NU bisa bersatu membangun dan berkhidmat untuk bangsa bersama-sama. Semoga Konferwil PWNU Jatim kali ini, bisa memulai itu semua, menghasilkan aturan dan pemimpin yang tegas dan bisa menyatukan umat," pungkasnya

Baca juga: Susunan Acara Lengkap Konferwil PWNU Jatim di Tebuireng Jombang, Bakal Dibuka Ketum PBNU Gus Yahya

Berita Terkini