Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, tak hanya meninggalkan jejak pembangunan fisik, tetapi juga mengukir cerita kebersamaan dengan warga.

Salah satu momen berkesan terjadi ketika personel Satgas TMMD Kodim 0814/Jombang berkunjung ke kediaman Mbah Sarjo atau yang akrab dikenal sebagai Mbah Jo Ngusikan. Tokoh sepuh ini dikenal luas karena kehidupannya yang sederhana, bersahaja, dan sarat ajaran kearifan lokal.

Selama puluhan tahun, Mbah Jo memilih tinggal di tengah hutan, menempati gubuk sederhana yang ia namai Tretek Bejat. Tempat itu sering menjadi persinggahan warga maupun peziarah yang ingin berbincang atau sekadar mendengarkan nasihatnya.

Pertemuan Satgas TMMD dengan Mbah Jo berlangsung penuh keakraban. Mereka berbagi pandangan soal arti gotong royong, hidup sederhana, serta menjaga harmoni antar warga. Mbah Jo pun menyampaikan pesan khusus terkait kegiatan TMMD.

Baca juga: Cerita Anak-anak Desa Kromong Jombang Menenteng Sepatu Menembus Jalan Tanah Demi Sekolah

“TMMD iki ojo mung dianggep mbangun dalan lan omah. Iki kesempatan kanggo masyarakat supaya kompak, rukun, lan peduli karo lingkungan. Nek rakyat lan TNI iso nyawiji, opo wae biso kelakon,” ucapnya. 

"TMMD ini jangan hanya dianggap membangun jalan dan rumah. Ini kesempatan bagi masyarakat untuk kompak, rukun, dan peduli dengan lingkungan. Kalau rakyat dan TNI bisa bersatu, apapun bisa tercapai," katanya jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia. 

Pesan tersebut berarti bahwa TMMD bukan semata membangun jalan dan rumah, tetapi juga momentum memupuk persatuan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Selain menjalin silaturahmi, TMMD ke-125 di Desa Kromong juga menghasilkan berbagai proyek, seperti pembangunan jalan paving, pengeboran sumur, dan renovasi rumah warga.

Baca juga: Protes Kenaikan Pajak, Warga Jombang Bayar PBB-P2 Rp 1,2 Juta Pakai Koin Celengan Anak