Irma mengaji, bermain dengan teman sebayanya, namun tetap melaksanakan kewajibannya untuk belajar.
Bahkan, Irma sempat mempunyai cita-cita untuk menjadi bidan.
"Waktu ngaji dia pernah bilang, katanya mau jadi bidan sudah dewasanya. Lalu, dirinya juga dulu sempat nanya kapan ibunya pulang," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar, Sabtu (3/8/2024).
Meskipun sudah beranjak dewasa dan menikah, kata Rika, Irma selalu menjaga komunikasi dengannya.
"Walaupun pergi sama bapaknya, dia juga sering ke saya curhat, nanya kabar," tutur Rika.
"Dan saat sudah besar juga saat sudah punya suami, dia sering ngehubungi saya, sering nelfon nanya kabar," tambahnya.
Sering Diancam Asep
Paman Irma sekaligus pelapor kasus pembunuhan ini, Ilyas Tari (30) mengungkap keponakannya itu sering bertengkar dengan Asep Saepudin.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, Ilyas mengatakan hubungan Irma dengan sang pelaku AS memang tidak baik.
Mereka sering kali kedapatan bertengkar dan sempat renggang.
Bahkan saat renggang tersebut, Irma Novitasari sempat pergi ke kampung keluarga besarnya di Desa Sukarame.
Namun saat renggang tersebut, Asep Saepudin merujuk Irma Novitasari agar bersama kembali, sampai ada ancaman sang pelaku
"Emang sering berantem (mereka). Sebentar saat Irma akan dijemput si Abang (AS), Irma itu tidak mau," kata Ilyas kepada Tribunjabar.id, Sabtu.
"Cuma ada ancaman. Kalau kata Sundanta mah 'lamun sia embung Jeung aing, bapak maneh ku aing dipaehan' (kalau kamu tidak mau sama saya, bapak kamu saya bunuh). Nah dari situ makanya mau ikut di jemput. Mungkin kasian sama bapaknya," katanya melanjutkan.
Terakhir Irma Bertemu Keluarga