TRIBUNJATIM.COM - Akhirnya harus ikhlas puluhan warga di Jombang setelah tak diizinkan oleh pemerintah desa (pemdes) untuk menggunakan ambulans milik desa.
Menurut pengakuan warga setempat, Pemerinta Desa (Pemdes) tidak jelas membeberkan alasan tak boleh menggunakan fasilitas warga desa itu.
Akhirnya, warga desa mengambil jalan cepat karena jenazah harus segera dimakamkan.
Puluhan warga Jombang rela dan ikhlas berjalan kaki sejauh 3 kilometer demi membawa jenazah warganya itu.
Puluhan warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang berjalan kaki tandu jenazah sejauh 3 kilometer.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin (5/8/2024) pagi.
Dari video amatir yang diterima Tribun Jatim Network, tampak puluhan warga ramai menggotong keranda mayat yang di dalamnya terdapat jenazah Paiman (70).
Paiman merupakan warga Desa Jipurapah yang meninggal di Desa Marmoyo pada Senin dini hari.
Tetangganya yang mendengar kabar Paiman meninggal lalu bergegas menuju Desa Marmoyo untuk mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir.
Namun, niat baik tersebut tampak tidak menemui jalan yang mulus.
Baca juga: Pemdes Ogah Pinjami Ambulans, Warga di Jombang Tandu Jenazah Sejauh 3 Km, Mau Sewa Tak Ada Uang
Pasalnya puluhan warga yang berasal dari Desa Jipurapah itu harus menggotong jenazah Paiman dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer.
Sumali (50) warga setempat saat dikonfirmasi mengatakan, Paiman merupakan warga asli Jipurapah.
Namun, ia meninggal di Marmoyo.
Ketika para tetangganya menghampiri jenazah Paiman di Marmoyo dan hendak diantarkan kembali ke Jipurapah, alat transportasi menjadi kendala.
Terlebih, di dua desa tersebut masuk kawasan pelosok di Kabupaten Jombang.