TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu histeris temukan jasad anaknya yang sudah hilang dua minggu.
Jasad anak kelas 3 SD berinisial AS itu ditemukan dalam kondisi memilukan.
Di mana rambut panjang dan kaki kirinya tidak ada.
Sebelumnya, AS dikabarkan hilang sejak 1 Agustus 2024.
Ayah AS, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke polisi menjelaskan bahwa putrinya pergi meninggalkan rumah pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jalan Puruq, RT 002, Kampung Jengan Danum, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
AS pergi meninggalkan rumah tanpa izin kepada orangtuanya.
Salfinus mengatakan, dia hanya tahu Amel berangkat ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya.
Tetapi AS saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.
"Dan terakhir anak saya terlihat di kantin sekolah SD 002 Jengan Danum, setelah itu tidak kembali lagi dan tidak terlihat sampai surat ini diterbitkan," jelas Salfianus.
Baca juga: Nasib Nelayan di Situbondo, Berhasil Pulang Pasca Dikabarkan Hilang, Sempat Dikira Maling oleh Anak
AS akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Selasa (13/8/2024) siang, melansir dari TribunKaltim.
Jasad bocah kelas 3 SD itu ditemukan dalam kondisi tak utuh.
Jeri, paman korban bercerita jasad keponakannya ditemukan penyadap karet sekitar 1 kilometer dari rumah orangtua korban.
Awalnya mereka hanya menemukan celana dan sandal milik korban.
"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur. Setelah itu mereka posting di Facebook," kata Jeri, Selasa (13/8/2024).
"Postingan itu dilihat sama keluarga sekitar jam 12 siang. Kemudian ibu dan ayah Amel ini langsung telepon orang yang temukan itu, karena celana dan sandal itu memang milik Amel. Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," tambah Jeri.
Baca juga: Warga Madura yang Dikabarkan Hilang Saat Cari Kepiting di Perairan Mangunan Ditemukan Tewas
Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal AS ditemukan. Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian AS.
"Ibu AS pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ. Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri.
Saat ditemukan, kondisi jasad AS sudah hampir membusuk. Namun anehnya, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.
Kepala AS juga botak dengan rambut hampir tidak ada, padahal AS memiliki rambut panjang.
"Posisi jenazah itu tertelungkup dan kaki kanan seperti terpelintir, sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah itu tidak ada, hanya tingggal paha ke atas, cuma ada tulang besarnya aja. Rambut juga tidak ada," papar Jeri.
Jasad AS kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendwar untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
Keluarga besar, lanjut Jeri, masih akan berdiskusi untuk dilakukan otopsi, mengingat banyak kejanggalan dalam jasad AS.
"Jenazah sudah dibawa kembali ke rumah duka sekitar jam 8 malam tadi."
"Kita keluarga besar minta diotopsi karena banyak keanehan di tubuh jenazah."
"Kita tidak mau berspekulasi apakah dibunuh atau apa, makanya kami maunya diotopsi dulu biar tahu penyebab kematian yang sebenarnya," ungkap Jeri.
Kondisi fisik yang tak wajar itu juga diungkapkan petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.
Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan tidak ada kaki kiri.
"Memang kaki kirinya dari lutut ke bawah tidak ada, apakah dimakan binatang atau apa kita enggak tahu juga. Hanya posisinya tertelungkup di rawa-rawa seperti parit kering begitu," ujar Seno.
Baca juga: Pendaki Kediri Dikabarkan Hilang di Gunung Lawu, Sempat Pamit Pergi Kerja ke Keluarga
Pihak BPBD, kata Seno, hanya membantu pencarian dan evakuasi.
Untuk proses penyelidikan lebih lanjut diserahkan pihak kepolisian.
"Dari awal dilaporkan hilang memang kami membantu pencarian dibantu warga, pemerintah kampung dan keluarga. Setelah ditemukan kita serahkan ke aparat kepolsian. Tadi sudah dibawah sama tim Inafis Polres ke rumah sakit," tambah dia.
Sementara itu, aparat kepolisian juga sudah melakukan pengumpulan informasi dan keterangan serta berdiskusi dengan keluarga untuk otopsi.
"Ya betul, dari kepolisian sudah tawarkan apakah perlu otopsi, tapi keluarga malam ini masih diskusi lagi. Kalau keluarga besar memang menginkan untuk diotpsi saja," imbuh Jeri selaku keluarga korban.
Baca juga: Pengunjung Bromo Dikabarkan Hilang, Motor dan Barang Berharga Ditemukan Terpisah
Dalam kasus lainnya, seorang warga asal Desa Danupayan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ditemukan meninggal dunia di Sungai Gondang, Desa Ngimbrang setelah dikabarkan hilang selama 4 hari.
Jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencuci di sungai tersebut.
Melihat adanya jenazah, warga kemudian langsung melaporkan ke kepolisian terdekat.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, tidak ditemukan adanya luka akibat tindakan kekerasan. Diduga korban terpeleset dan jatuh ke sungai. Namun, polisi tetap akan membawanya ke rumah sakit untuk diotopsi dan mencari penyebab pasti kematiannya.
“Ada yang ke sungai mau cuci tangan dan cuci muka, begitu melihat dikira boneka, masih curiga, jadi memanggil temannya. Ketika dibuktikan, ternyata itu manusia yang hanyut sehingga langsung memberitahu ke polsek terdekat. Langsung saya ke tempat kejadian perkara, langsung saya share sampaikan ke grup kades di kecamatan bulu kalau memang ada keluarga yang hilang, bisa langsung cek di lokasi ini,” jelas AKP Marjuki, Kapolsek Bulu
“Bahwa ada penemuan mayat di Kali Gondang, terus saya meluncur ke lokasi. Di sini saya juga bersama menantunya Pak Madiyono, memastikan bahwa itu jenazah Pak Madiyono. Pak Madiyono itu tidak tau mau ke mana, orangnya juga pikun dan linglung,” tutur Nuryatin, perangkat desa.
Menurut pihak keluarga, korban memang sudah hilang sejak empat hari lalu dan sudah dilakukan upaya pencarian. Salah satunya, pihak keluarga menyebarkan berita kehilangan korban di media sosial dan di lingkungan sekitar.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com