Salah satu warga, Junaedi mengatakan sebelum aktivitas sekolah berhenti hanya 1 orang honorer berstatus guru pembantu yang mengajar.
Junaedi menuturkan, guru tersebut mengajar dari kelas 1 sampai kelas 6.
"Guru pembantu itu tamatan SMA sendiri mengajar mulai kelas 1 sampai kelas 6," ucapnya.
Ia mengatakan, anak-anak tak punya pilihan untuk bersekolah sebab hanya Negeri 26 yang ada di pulau ini.
Untuk sekolah lain ada di ibukota desa yang berjarak tempuh 1 jam lebih dengan perahu.
"Ada sekolah tapi di Pulau Tampang, 1 jam lebih ke sana. Kami hanya bisa berharap agar sekolah kembali buka," ucapnya.
Junaedi menambahkan, akibat terhentinya aktivitas sekolah, siswa sekolah ini terpaksa libur.
Mereka menghabiskan waktu dengan membantu orang tua mencari ikan dan bermain.
"Sekolah tutup dan anak-anak sebagian turun melaut membantu orangtua sebagian main saja," ucapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com