Berita Viral

Kebaikan Dokter yang Diduga Akhiri Hidup karena Bully, Plt Direktur RSUD Kardinah Kehilangan: Santun

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebaikan Dokter yang Diduga Akhiri Hidup karena Bully, Plt Direktur RSUD Kardinah Kehilangan: Santun

Cidera yang dialami itu, yang diduga mengakibatkan almarhumah merasa terbebani dalam aktivitas sehari-hari.

"Hal ini yang mungkin menjadi pemberat beliau pada saat menjalani proses PPDS di Semarang. Almarhumah sakit sudah cukup lama dan sudah dua kali operasi. Bahasa awamnya sakit saraf kejepit," ungkap Lenny.

Di sisi lain, Lenny tidak berani menduga-duga penyebab kematiannya. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga yang berwenang.

"Soal meninggalnya kenapa mohon maaf ada pihak berwenang yang berkompeten menyampaikan. Karena penyelidikan dan penyidikan kita juga belum tahu hasilnya, jadi ada institusi yang lebih berhak menyampaikan," ungkap Lenny.

Pihaknya memang sudah dihubungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perihal meninggalnya salah satu pegawainya.

"Benar kami ada koordinasi dengan Kemenkes, tapi itu internal mohon maaf tidak bisa kami sampaikan," ungkap Lenny.

Baca juga: Vincent Rompies Disentil Uya Kuya soal Kasus Bully, Singgung Sikap Ortu Jika Anak Salah: Jangan Bela

Buntut tewasnya R, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dihentikan sementara.

Arahan itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr Azhar Jaya melalui surat resmi yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Kariadi.

Pasalnya, para dokter muda menjalani praktek di rumah sakit tersebut.

"Jubir Kemenkes dr Mohammad Syahril sudah angkat bicara mewakili Kemenkes itu," ujar Humas RSUP Kariadi, Vivi Vira Viridianti melalui pesan singkat, Kamis (15/8/2024).

Pihak rumah sakit membenarkan surat yang berisi pemberhentian sementara praktik PPDS FK Undip.

Ilustrasi dokter (Pixabay)

Surat yang ditandatangani dr Azhar pada 14 Agustus 2024 itu berisi sebagai berikut:

Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di SUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro, maka disampaikan kepada Saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan Langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK UNDIP.

Vivi berkata, pemberhentian program studi sementara tersebut terhitung mulai tanggal surat ini dikeluarkan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, meski pembinaan dan pengawasan PPDS menjadi tanggung jawab Undip, Kemenkes tidak bisa lepas tangan.

Halaman
1234

Berita Terkini