Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Upaya pemeriksaan untuk menekan kasus kekurangan gizi dan stunting dilakukan melalui berbagai upaya. Di antaranya, mendorong orang tua untuk mengkreasikan menu sehat dengan gizi seimbang.
Pemkot Surabaya menggelar Lomba Cipta Menu Festival Pangan Lokal Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Berlangsung di Convention Hall Arief Rahman Hakim Surabaya, Selasa (20/8/2024), acara ini diikuti peserta dari berbagai latar belakang.
Melalui lomba, masyarakat semakin kreatif untuk menciptakan menu yang beragam, bergizi, dan mengutamakan bahan pangan lokal.
“Lomba ini diharapkan bisa meningkatkan potensi dalam memperbaiki status gizi di keluarga," kata Ketua Bidang I TP PKK Kota Surabaya, Shinta Setia saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (21/8/2024).
Masing-masing menu baru diharapkan bisa menjadi inspirasi para ibu di rumah.
Ibu bisa menjadi pelopor untuk memastikan gizi dan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga tercukupi.
“Kalau imunitas anggota keluarga kita sudah baik, insyaallah kualitas hidup masyarakat dapat menjadi lebih baik,” terangnya.
Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi UMKM.
Baca juga: Emak-emak di Ponorogo Antusias Ikuti Lomba dari Pemkab, Bikin Menu Makanan B2SA, Dipuji Kang Giri
“Pemberdayaan ekonomi ada, sehingga UMKM kuliner kita bisa mendapat edukasi dan mendapat tantangan agar bisa membuat menu yang bergizi dan terjangkau,” jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menambahkan, pemkot memberikan perhatian serius terhadap pemenuhan pangan.
Hal ini sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Pola konsumsi pangan merupakan perilaku paling penting yang dapat mengenali keadaan gizi seseorang. Untuk itu upaya keanekaragaman pangan dengan pengembangan sumber daya lokal menjadi sangat penting,” kata Antiek.
Lomba ini bisa meningkatkan pemahaman masyarakat dengan menerapkan prinsip beragam, bergizi seimbang, dan aman dengan memanfaatkan olahan pangan lokal.