Berita Viral

Tangis Ortu Sudah Beri Polisi Rp50 Juta Tebus Anak Tahanan Narkoba, Sial usai Dengar Pengakuan Tante

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangis orangtua tak terbendung setelah tahu ditipu oknum polisi sebab anaknya jadi tahanan narkoba.

TRIBUNJATIM.COM - Orang tua mana yang tidak syok mendengar anaknya tiba-tiba menjadi tahanan di kantor polisi.

Tangis orang tua ini tidak terbendung, apalagi setelah mengetahui dirinya jadi korban penipuan.

Bak sudah jatuh masih tertimpa tangga, dua orang pemuda berakhir menyedihkan di kantor polisi.

Orang tua sudah melakukan segala cara, oknum polisi malah menipu keluarga satu ini.

Seorang tenaga kerja kontrak di Makassar berinisial AN yang juga merupakan orang tua kini berada dalam kebingungan, tidak tahu lagi harus mengadu ke mana.

AN harus mencari cara untuk membayar pinjaman setelah merasa tertipu oleh oknum polisi berinisial SM, yang bertugas di Polres Mamasa, Sulawesi Barat.

Kisah tragis yang menimpa AN bermula pada Desember 2023, ketika anak dan keponakannya ditangkap oleh Satuan Narkoba Polres Mamasa.

Kedua remaja itu awalnya diminta tolong oleh seorang wanita untuk membeli paket sabu di Makassar dan membawanya ke Mamasa.

 Wanita tersebut bahkan menyewakan mobil khusus untuk perjalanan mereka.

Baca juga: Bantah Modali Bisnis Narkoba, Ammar Zoni Keberatan Dituntut 12 Tahun Penjara: Koruptor Saja 4 Tahun

Namun, nasib buruk menimpa keduanya saat memasuki wilayah Mamasa, di mana mereka dicegat oleh polisi dan akhirnya ditahan.

Selama masa penahanan, AN mengaku mulai dihubungi oleh oknum polisi berinisial SM.

Perkenalan mereka terjadi hanya melalui ponsel, di mana SM menawarkan bantuan untuk meringankan hukuman anak dan keponakan AN.

"Dia janjikan pasalnya akan diubah biar lebih ringan," ujar AN kepada Tribun-Timur.com, beberapa hari lalu, seperti dikutip TribunJatim.com, Senin (26/8/2024).

Ilustrasi penjara (shutterstock via Banjarmasin Post)

Bantuan itu tentu bukan tanpa syarat.

Oknum polisi tersebut meminta uang sebagai imbalannya.

AN mengatakan total ada Rp 9 juta yang diserahkannya kepada SM selama membantu proses hukum anak dan keponakannya.

Uang itu bertahap diberikan melalui transfer dan pertemuan.

Pertama di tanggal 18 Desember 2023 senilai Rp 2,5 juta melalui transfer ke rekening SM.

Berlanjut pada 2 Januari 2024 SM kembali meminta dikirimkan uang Rp 1,5 juta.

Baca juga: Polisi Ambil Sampel Makanan Hajatan Pernikahan di Ponorogo, Sebabkan Puluhan Warga Keracunan

Ketiga kalinya Rp 2 juta di 19 Januari 2024.

"Yang berikutnya dia kebetulan ada di Makassar dan minta bertemu sekalian minta di bawakan uang Rp 3 juta. Lokasinya di lobi sebuah hotel di makassar."

Setelah ketahuan tak bisa membantu, SM berjanji kembalikan uang itu. 

Dia minta nomer rekening dan berjanji akan mentransfer semua uang yang telah dikirim ke rekeningnya.

Tapi sampai saat ini, tidak pernah sekalipun dia mengembalikan bahkan hilang kabar dengan mengganti nomor ponselnya.

Baca juga: Machica Mochtar Sedih Anaknya Dikabarkan Ditangkap Polisi saat Demo Tolak Revisi UU Pilkada

SM juga masih sempat meminta uang Rp 50 juta dari AN dan orangtua keponakannya.

Namun tindakan dugaan penipuan SM terungkap, disaat anak AN mengatakan jika oknum polisi itu bukanlah penyidik dari Sat Narkoba.

Melainkan anggota di Sat Sabhara.

Anak kedua AN, pun sempat mempertanyakan soal permintaan sejumlah uang SM kepada penyidik Sat Narkoba.

Namun anggota mengaku tidak pernah menerima uang tersebut.

Sadar akan ditipu, AN kemudian meminta kembali uangnya.

SM pun mengaku akan mengembalikan uang tersebut.

"Setelah ketahuan itu dia berjanji kembalikan itu uang. Dia minta juga nomor rekeningku. Tapi sampai Maret 2024 kemarin tidak na kirim-kirim,".

AN pun berusaha mencari keberadaan SM sampai mendatangi rumah keluarganya di Makassar. 

"ternyata dari keterangan tantenya, minta agar oknum polisi itu diproses saja karena rupanya sudah sering menipu,".

Bahkan alamat rumah tantenya selalu diakui sebagai tempatnya tinggal. Sehingga banyak orang datang melaporkan aksi penipuannya sekaligus datang menagih ke rumah itu.

Harapan terakhir AN, oknum polisi itu mengembalikan uangnya yang kini sudah berbunga, karena meminjam uang dari orang lain.

Hingga berita ini terbit, belum ada konfirmasi dan juga kabar terbaru dari oknum polisi tersebut.

Baca juga: Pemuda Asal Lamongan Tewas Usai Pesta Miras di Gresik, Ada Luka Lebam, Polisi Lakukan Ekshumasi

Penipuan lain yang tak kalah heboh adalah satu ini.

Seorang murid memiliki saldo rekening Rp 6 miliar lebih hingga membuat ibunya ketakutan.

Pasalnya anak itu masih berusia 16 tahun.

Firasat buruk sang ibu pun terbukti setelah minta bantuan polisi.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Suzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok.

Dikutip dari Eva.vn via TribunnewsMaker, Rabu (26/6/2024), wanita bernama Chen meminta Departemen Kepolisian dari Departemen Kepolisian Suzhou, Jiangsu (China) untuk membantu menyelidiki jumlah 3 juta yuan (Rp 6,7 miliar) yang tiba-tiba muncul di rekening putrinya.

Ini adalah jumlah uang yang sangat besar.

Apalagi anaknya masih berusia 16 tahun.

Dia sangat takut dan khawatir apakah ini penipuan atau bukan dan ingin meminta bantuan polisi untuk memverifikasinya.

Setelah menerima kabar tersebut, polisi segera pergi ke rumah Chen untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Baca juga: Sosok Mahasiswi Penerima Beasiswa Gaya Hidup Hedon, Pernah Pamer Saldo 100 Juta, Akun IG Menghilang

Putri Chen menyatakan bahwa seseorang meminta untuk menerima uang selama beberapa hari.

Putrinya sebelumnya telah menerima uang dari orang tersebut dan di beri ucapan terima kasih.

Untuk memastikan asal-usul uang itu, polisi segera menghubungi pihak bank dan meminta verifikasi informasi rekening pengirim uang.

Dengan bantuan staf bank, polisi memastikan bahwa seseorang memang telah mentransfer sejumlah besar uang kepada putri Chen.

Uang Rp 6,7 miliar benar-benar ada di rekening tersebut.

Setelah itu, pihak bank menghubungi orang yang mengirimkan uang tersebut dan orang tersebut memastikan bahwa rekeningnya telah ditransfer secara tidak sengaja.

Oleh karena itu, polisi melihat sesuatu yang tidak biasa.

Baca juga: Sosok Artis Bantah Bangkrut Meski Isi Saldo ATM Sisa Rp50 Ribu, Pernah Mau Pindah dari Jakarta

Polisi segera mengalihkan penyelidikan mereka ke pengirim uang dan menemukan bahwa pengirim uang, bernama Zhang adalah bagian dari jaringan penipuan online.

Geng penipu ini sering melakukan penipuan transfer kawat palsu.

Saat menipu uang, geng penipu ini akan memanfaatkan anak-anak mudah tertipu yang meminta menerima uang atas nama mereka untuk mengalihkan perhatian lembaga investigasi.

Trik berpura-pura salah mentransfer uang ke properti palsu adalah trik yang sangat canggih, subjek dengan sengaja mentransfer uang yang salah ke rekening seseorang.

Setelah pihak lain menerima uang tersebut, seringkali subjek berpura-pura menjadi debt collector dari sebuah perusahaan keuangan untuk menghubungi, mengancam dan menuntut agar mereka mengembalikan uang yang baru diterimanya sebagai pinjaman dengan bunga selangit.

Soal meminta untuk menyimpan uang, mereka yang diminta secara tidak sengaja akan menjadi kaki tangan penipuan ketika ketahuan.

Dalam kasus putri Chen, karena ibunya mengetahuinya tepat waktu, dia membantu polisi berhasil menyelesaikan penipuan tersebut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini