Berita Kabupaten Blitar

Pemkab Blitar Launching Film Dokumenter 700 Tahun Blitar, Mak Rini Berharap Bawa Manfaat

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini saat melaunching Film Dokumenter 700 Tahun Blitar, Kamis (29/8/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pemkab Blitar melaunching Film Dokumenter 700 Tahun Blitar, Kamis (29/8/2024).

Launching film dokumenter ini untuk memperingati Hari Jadi Blitar ke-700. 

Dalam sambutannya, Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Blitar yang menggagas pembuatan film dokumenter.

Karena, tema film yang diangkat merupakan representasi 700 tahun Blitar melalui sinergi program dan pembangunan untuk mewujudkan Blitar yang maju dan sejahtera. 

"Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua, khususnya masyarakat Kabupaten Blitar," kata Mak Rini.

Dikatakannya, perkembangan teknologi informasi kian melesat dengan cepat, diiringi dengan meningkatnya jumlah pengguna internet maupun media sosial sebagai salah satu sumber informasi masyarakat.

Berdasarkan dataindonesia.id, tercatat jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada 2023 mencapai 167 juta orang atau setara 60,4 persen dari populasi penduduk dalam negeri.

Baca juga: Mak Rini Serahkan Bantuan Biaya Pendidikan untuk Mahasiswa Blitar, Minta Uang Tak Dipakai Foya-foya

Sedangkan, waktu yang dihabiskan bermain media sosial di Indonesia mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya. 

Di lingkup Pemkab Blitar, total ada 63 perangkat daerah, bagian sekretariat daerah dan kecamatan yang mengelola media sosial dan website. Jumlah ini belum termasuk yang ada di pemerintahan desa dan kelurahan.

"Ini artinya pemerintahan kita sudah melek digital dan seharusnya informasi sudah mampu menjangkau masyarakat secara lebih luas, karena sifatnya yang tanpa batas dan cepat," ujarnya.

Untuk itu, kata Mak Rini, peran pengelola media sosial dan website sangat penting dalam menyampaikan program maupun kegiatan Pemkab Blitar, termasuk menuangkannya dalam film dokumenter.

Menurutnya, film dokumenter ini merupakan salah satu inovasi untuk membranding seluruh potensi dan keberhasilan Pemkab Blitar di berbagai bidang.

Sekaligus mengembangkan potensi para tim kreatif, UMKM dan Gus Jeng di mana mereka memiliki peran masing-masing demi kemajuan Kabupaten Blitar. 

"Saya berharap, melalui film ini, semua belajar untuk mempromosikan Blitar yang kita cintai ini dengan seluruh potensinya, tentunya dengan kolaborasi antar perangkat daerah, lembaga dan seluruh elemen masyarakat," katanya. 

"Saya juga berharap, melalui film dokumenter ini, kita mampu menciptakan Good News dan Good Branding bagi Kabupaten Blitar," lanjutnya.

Mak Rini mengatakan, film dokumenter memiliki daya tarik dan berbeda dari film-film lainnya.

Film dokumenter fokus pada pengungkapan realita atau kebenaran, sehingga digunakan sebagai alat pendidikan.

Dan film dokumenter dapat membuat penonton terinspirasi, tergugah oleh cerita-cerita yang diceritakan. 

Karena film ini melalui penelitian dan investigasi dengan narasi yang kuat dan visual yang mengesankan, sehingga mampu memikat penonton dan memperkuat pesan film. 

"Untuk itu, saya minta film dokumenter 700 Tahun Blitar ini nantinya bisa di-share oleh admin medsos maupun website masing-masing perangkat daerah," katanya.

Mak Rini juga meminta pembuatan film-film dokumenter ini bisa berkelanjutan, jika perlu imbauan program dan kegiatan masing-masing perangkat daerah bisa dibuat dalam bentuk film pendek. 

"Supaya pesan yang ingin disampaikan cepat direspons oleh masyarakat," ujarnya. (adv)

Berita Terkini