Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ribuan warga Kabupaten Trenggalek kesulitan mendapatkan air bersih. Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, sebanyak 6.605 jiwa di Bumi Menak Sopal terdampak kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menyebutkan ada 19 desa yang tersebar di 9 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Kecamatan yang terdampak paling parah adalah Kecamatan Panggul dengan jumlah desa terdampak paling banyak yaitu 4 desa.
"Mata air di 19 desa tersebut sudah berkurang dan bahkan mengering," kata Triadi, Selasa (3/9/2024).
Menindaklanjuti hal tersebut, BPBD Kabupaten Trenggalek sudah melakukan distribusi air bersih mulai bulan Agustus lalu.
Baca juga: Kekeringan di Ponorogo Mulai Meluas, Ribuan Warga Kena Krisis Air Bersih, ini Dusun yang Terdampak
Selain itu instansi lain, yaitu Polres Trenggalek dan polsek jajaran juga ikut menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan.
"Bantuan air bersih ini sangat dibutuhkan bagi warga terdampak, walaupun sebenarnya warga bisa memanfaatkan sumber mata air yang ada namun jaraknya rumah warga dari titik air cukup jauh dan tidak mencukupi untuk kebutuhan semua warga daerah tersebut," lanjutnya.
Triadi menuturkan dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak dari musim kemarau terjadi mulai Agustus hingga bulan September.
"Untuk di Trenggalek jumlah daerah yang terdampak sebenarnya menurun, kalau tahun lalu 56 desa, tahun ini semoga berhenti di 19 desa ini," pungkasnya
Baca juga: Kemarau Panjang di Blitar, 9 Desa Alami Krisis Air Bersih, BPBD Intensifkan Dropping Air