TRIBUNJATIM.COM - Oknum TNI Sersan Mayor (Serma) Andi Arifuddin Sulaiman menodongkan senpi saat kerumah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel, Harmansyah.
Aksi Serma Andi Arifuddin Sulaiman bersama tiga rekannya juga berseragam TNI ini pun menggegerkan warga Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Setelah ditelusuri, Serma Andi Arifuddi Sulaiman disebut bekerja di Kantor Administrasi Veteran (Minvet) Bulukumba.
Peristiwa ini turut disaksikan sejumlah warga yang ada di dekat rumah Harmansyah, di komplek perumahan Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu (4/9/2024).
Ada beberapa potongan video rekaman CCTV yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah anggota TNI mendatangi kawasan Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Lalu mereka singgah di depan sebuah rumah.
Beberapa saat kemudian, seorang oknum TNI mengeluarkan senjata api dan mengacungkannya kepada warga di sekitar lokasi.
Dalam video, tampak sejumlah anak kecil menyaksikan ulah oknum TNI itu.
Serma Andi Arifuddin nampak dalam video yang viral di media sosial.
Ia mengacungkan senjata api ke warga dan disaksikan sejumlah anak-anak.
Sesekali ia mengacukan pistolnya ke atas.
Bersama Serma Andi Arifuddin, datang sejumlah pria mengenakan pakaian loreng khas tentara TNI.
Dalam video beredar, Reni istri Harmansyah mengungkapkan aksi oknum TNI terjadi sekitar pukul lima sore.
Baca juga: Polisi Tangkap 10 Anggota Ormas yang Geruduk Toko Buah Imbas Minta Rp 35.000 Tapi Diberi Rp 10.000
Kata Reni, datang beberapa oknum marah-marah mencari suaminya di sore hari.
Oknum TNI mengancam akan menembak Harmansyah.
"Bahkan dia mengucap akan menembak suami saya, jika tidak ketemu dengan suami saya," kata Reni, dilansir dari Tribun Timur.
Bahkan oknum TNI tersebut mengancam akan menculik istri dan anak-anaknya.
"Jika tidak ketemu dengan suami saya, maka saya istri dan anak-anak saya, katanya akan diculik," ujarnya.
Setelah itu, lanjut Reni, oknum TNI mendobrak pagar hingga akhirnya berhasil masuk rumah.
Tak berhenti di situ, oknum TNI menggedor pintu ruang tamu.
"Di mana dalam rumah itu ada anak kecil saya, dua orang, umur tujuh tahun dan sembilan tahun," kata Reni suara bergetar.
"Dia (oknum TNI) mainkan saklar lampu, mati hidup, mati hidup, akhirnya anak saya ngintip di jendela," lanjut Reni.
Oknum TNI itu pun bertanya kepada sang anak tentang keberadaan sang ayah.
"Oknum itu bertanya kepada anak saya, sambil marah-marah, 'Bapak mana?'," kata Reni menirukan ucapan oknum TNI.
Anak Reni pun menjawab ayahnya kerja.
Oknum TNI bertanya lagi, sang ayah kerja di mana.
"Anak saya tidak menjawab," lanjut Reni.
Terkait hal itu, seorang keluarga Serma Andi Arifuddin, Andi Rasdi Sumange, menjelaskan kronologi di balik video tersebut.
"Saya ada dalam video tersebut. Kami sudah tujuh kali datangi, tapi tidak pernah ketemu dengan yang bersangkutan (Harmansyah)," kata Rasdi kepada Tribun Timur, Kamis (5/9/2024).
Andi Rasdi mewakili keluarga menyatakan bahwa mereka berniat baik mendatangi rumah Harmansyah untuk menanyakan terkait peristiwa 1 September 2024 lalu.
Ia mengatakan, saat itu kemenakannya, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman, dikepung geng motor.
Salah satu yang ikut di dalam geng motor tersebut nampak Harmansyah.
"Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amar Sulaiman lah yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya, dan dilempari petasan," ungkapnya.
"Malah, katanya, Harmansyah bilang dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisan," imbuhnya via telepon.
Andi Rasdi bersama keluarga Andi Amar sudah menelusuri jejak Harmansyah, termasuk warung kopi tempat nongrong mantan calon Anggota DPD RI 2024 tersebut, namun tak pernah bertemu.
Andi Rasdi juga membantah klaim istri Harmansyah terkait ancaman penculikan.
Ia mengatakan, tidak mungkin ada penculikan di siang bolong.
"Bagaimana bisa diancamm sementara Harmansyahnya tidak ada," ucapnya.
"Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan petasan," jelas Andi Rasdi.
Andi Rasdi mengungkapkan, kasus pengepungan Andi Amar oleh geng motor juga sudah dilaporkan di Polrestabes Makassar.
Baca juga: Nelangsa Penjual Buah Dikeroyok Anggota Ormas, Pelaku Marah Tak Terima diberi Rp 10.000
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengaku bakal memeriksa sejumlah oknum TNI yang mendatangi rumah Kader Gerindra Sulsel.
Menurutnya, oknum TNI yang ada dalam rekaman video tersebut sementara dipanggil pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV Hasanuddin.
"Sementara untuk oknum anggota yang bersangkutan tersebut, saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kolonel Inf Mangapul Hutajulu dalam keterangan tertulisnya.
Diketahui, Serma Andi Arifuddin Sulaiman adalah adik kandung Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Serma Andi Arifuddin Sulaiman memang jarat tersorot dibanding saudara-saudaranya.