Tepatnya di tahun 2013, ketika Yuniara masih berstatus sebagai siswi kelas IX SMP di bawah kepemimpinan Mbah Karman.

Mbah Karman yang saat itu masih menjadi kepala sekolah sering bertemu dengan Yuniara saat memantau persiapan kelulusan.

"Sebenarnya pertemuan kami diawali dengan hal yang biasa saja," ujar Mbah Karman mengenang, melansir Tribun Jabar.

"Pada saat itu tahun 2013, saya bertugas sebagai Kepala SMPN 1 Plered Kabupaten Cirebon."

"Kemudian Yuniara itu sebagai siswa semester terakhir (kelas IX), yang akan menyelesaikan studinya di SMPN 1 Plered," jelas pria asal Kabupaten Majalengka ini.

"Saya bertugas sebagai kepala sekolah, dan dia adalah siswa yang akan lulus."

Setelah Yuniara menyelesaikan pendidikan SMP, dia melanjutkan sekolah ke Yogyakarta, namun komunikasi antara keduanya tetap terjalin melalui media sosial.

"Setelah lulus, dia melanjutkan sekolah di Yogyakarta dan komunikasi kami berlanjut melalui media sosial," imbuhnya

Baca juga: Siswi SMP Dibully sampai Takut ke Sekolah, Korban Kecewa Kepsek Malah Tak Ingin Kasusnya Viral

Mbah Karman yang pensiun pada tahun 2013, sering aktif di Facebook, di mana ia sering mendapatkan pesan dari mantan muridnya, termasuk Yuniara.

Mereka pun kembali bertemu pada tahun 2021, setelah Karman kehilangan istrinya.

"Waktu itu Yuniara sudah bekerja, kemudian saya dalam keadaan lajang, karena istri saya meninggal dunia pada tahun 2021," tutur Mbah Karman.

Setelah beberapa kali pertemuan, Mbah Karman akhirnya memutuskan untuk melamar Yuniara.

Pada September 2022, ia meminta izin kepada keluarga Yuniara.

Setelah beberapa waktu, keluarga pun memberi restu.

"Akhirnya, kami sepakat dengan diawali saya bertanya, 'Bersedia tidak menjadi istriku?'."