"Saya punya anak 3, perempuan semua."
"Yang besar kuliah di Poltekes, anak kedua saat ini kelas 3 SMK di Gondang, kemarin habis PKL."
"Anak yang ketiga baru masuk tahun ini di SMK Negeri 2 Sragen," terangnya.
Menurutnya, kedua putrinya itu sudah memiliki rencana ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMK.
"Mintanya lanjut kuliah, bismillah mudah-mudahan bisa," singkatnya.
"Karena sekarang biaya kuliah tidak begitu mahal, dulu sekira Rp6 juta, sekarang mungkin bisa lebih dari Rp6 juta."
"Selisihnya semoga tidak banyak."
"Yang cukup berat mungkin biaya kos, dulu Rp300 ribu, sekarang menjadi Rp600 ribu, belum biaya makan," ujarnya.
Meski begitu, sebagai orangtua, Tini dan Sugimin tidak pernah merasa lelah untuk mengantar anak-anaknya mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Tini tidak pernah menabung dengan mengumpulkan uang barang sedikit.
Caranya menyimpan uang dengan merawat ternak, baik kambing atau sapi, dan menggarap sawah.
Jika ada kebutuhan mendesak, mereka bisa menjual kambing atau sapi atau dengan mengandalkan hasil panen.
Sementara itu, kegigihan anak penjual telur bernama I Wayan Sudiatmaja (18) bikin sang ibunda luluh.
Perjuangannya tak sia-sia, kini Wayan bisa kuliah murah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia tak menyangka bisa mengenyam kuliah di bangku universitas ternama di Indonesia.