Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dua anak perempuan yatim piatu, Wina (16) dan Sela (15), warga Kelurahan Karangwaru, Tulungagung, Jawa Timur, belakangan viral di media sosial (medsos).
Keduanya mendapat perhatian yang luas karena dikabarkan terlantar setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.
Seluruh perabot rumahnya habis dijual untuk keperluan hidup mereka.
Keduanya juga putus sekolah, karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan.
Sang kakak, Wina mempunyai keterbatasan karena dalam keadaan disabilitas.
Mereka tinggal bersama kakak laki-lakinya, Sulistyono yang masih bekerja serabutan.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, mengatakan, kakak beradik ini telah ditangani oleh Dinas Sosial.
Bahkan mereka selama ini sudah menerima berbagai bantuan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), bantuan pangan dan lain sebagainya.
“Tahun lalu kakaknya juga kami bantu dengan kursi roda. Tidak mungkin kondisinya seperti itu tidak dapat bantuan,” ujar Pj Bupati, Heru Suseno Selasa (1/10/2024).
Namun baru diketahui jika kedua anak ini putus sekolah.
Baca juga: Alika Bocah SD Penjual Sayur Kini Yatim Piatu, Ayahnya yang Dirawat Sendirian Meninggal Sakit Kanker
Karena itu, Heru Suseno akan meminta Dinas Sosial mendampingi kedua remaja putri yatim piatu ini.
Keduanya akan didorong untuk melanjutkan pendidikannya.
“Untuk pendidikan, biar nanti didalami Dinsos. Karena kemarin masih fokus pada bantuan sosial,” ucap Heru Suseno.
Kepala Dinsos Tulungagung, Wahiyd Masrur, mengatakan, bantuan sosial sudah diberikan sejak orang tua mereka masih ada.
Bantuan dilanjutkan anaknya setelah terakhir ibunya meninggal dunia sekitar akhir 2023 lalu.
“Kami melakukan intervensi berupa kebutuhan dasar dan nutrisi, serta bantuan kursi roda pada Agustus 2024 lalu," ungkap Wahiyd.
Saat ini, Dinsos tengah mengupayakan kelanjutan pendidikan Sela dan Wina.
Diharapkan keduanya bisa mengenyam pendidikan sampai dinyatakan lulus SMA/SMK.
Selain itu, Dinsos akan membantu mereka untuk merintis wirausaha.
“Kami upayakan mereka mendapat bantuan wirausaha agar bisa hidup mandiri dan lebih baik,” ucap Wahiyd.