Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Motif Batik Surabaya semakin beragam seiring berkembang pesatnya UMKM setempat.
Setelah motif-motif seperti sparkling, kembang bungur yang menghiasi wastra dari Surabaya, saat ini tampil lebih beragam.
Seperti yang dikenalkan oleh UMKM Yubella yakni motif batik parade becak, ludruk hingga tumpeng bersih desa. Motif ini disebut sudah dipatenkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
“Kami UMKM yang baru didirikan tahun 2021 dulunya aksesoris sekarang batik,” ungkap pemilik Yubella Sri Sulistyowati di Hotel Santika Pandegiling, Rabu (2/10/2024).
Kecintaannya pada batik dimulai dengan mengikuti berbagai latihan membatik. Hingga kemudian membangun usaha batik di Banyu Urip Surabaya.
“Saya belajar otodidak. Karena suka jadi hobi,” sebutnya.
Wanita yang akrab disapa Sulis ini mengatakan dalam pembuatan produk fesyen desainnya memadukan keindahan batik dan kekayaan budaya Surabaya.
Sehingga memperkenalkan keindahan dan kebanggaan akan budaya Surabaya kepada masyarakat luas.
Baca juga: Batik Lamongan Menggeliat, Transaksi Penjualan Capai Rp 20 Miliar Selama 2024
Baca juga: Batik Tulis Okra Karya Warga Kranggan Surabaya Dilirik Wisatawan Mancanegara, Motif Buah dari Afrika
“Kalau untuk produknya seperti kemeja, outer saya kombinasikan dengan tenun,” ucapnya.
Motif-motif aktivitas keseharian yang tampil di lembaran kain batik mencuri perhatian anak muda.
Salah satunya Amelia yang mengaku menyukai batik sejak melihat pameran mencanting di salah satu mall di Surabaya, dua tahun lalu.
Dara berusia 24 tahun ini mengaku, warna batik yang semakin ngejreng juga bisa jadi daya tarik tersendiri di antara beberapa pilihan lain.
“Batik itu sudah bagus, sudah tahu batik dari nenek tapi dulu kan warnanya cokelat, putih, sekarang sudah warna-warni, baju-bajunya juga banyak pilihan. Di pakai ke mall juga bagus,” ucapnya.
Terkait motif seperti ludruk, parade becak, dan gembili dari Surabaya, Amelia mengaku sangat bangga.
Saat melihat motif-motif tersebut dia mengatakan, unik memperlihatkan aktivitas keseharian Surabaya.
“Kreatif, banyak corak motifnya. Anak-anak muda juga suka pasti,” sebutnya
Baca juga: Menyusuri Jejak Kejayaan Batik di Timur Pasar Ponorogo, Motif Batik Diabadikan Nama Jalan