Berita Lifestyle
Batik Tulis Okra Karya Warga Kranggan Surabaya Dilirik Wisatawan Mancanegara, Motif Buah dari Afrika
Kehadiran Batik Okra menjadi sumber ekonomi baru bagi warga Kranggan Surabaya, batik ini mulai dilirik wisatawan nusantara hingga mancanegara
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kehadiran Batik Okra menjadi sumber ekonomi baru bagi warga Kranggan Surabaya. Meski usianya belum dua tahun, batik Orang Kranggan ini dilirik wisatawan nusantara hingga mancanegara.
Tak hanya menunjukan hasil karya batik oleh warga, kampung wisata ini juga memberikan aktivitas pengalaman membatik. Selain bisa membantu perekonomian warga, juga menjadi destinasi wisata sekitar Kecamatan Bubutan Surabaya.
“Pertama dibuat tahun 2022, lahirnya waktu Covid. Perekonomian warga dari atas ke bawah, anjlok nah gimana caranya mengangkat ekonomi warga. Saya ajukan ke dana kelurahan dan ada respon, sampailah ke pelatihan membatik. 28 Desember 2022 batik okra diresmikan,” ucap Ketua RW 01 Pancasila Kranggan, Ridi Sulaksono, Senin (30/9/2024).
Keramahan dan ketelatenan para pembatik menyambut hangat siapa saja yang ingin mengenal batik tulis.
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri branding batik Okra, disamping kualitas produk dari warga pembatik.
Baca juga: Momen Ratusan Pelajar Bondowoso Mencolet Batik di Kain Raksasa, Sambut Hari Batik Nasional
Tamu-tamu luar negeri seperti dari Filipina, Vietnam, Malaysia, Pakistan, Kamboja, Brunei Darussalam, serta diplomat Perancis, Inggris dan Korea Selatan disebut ingin mencoba hal baru.
Salah satunya membuat batik tulis melalui edukasi atau workshop ‘Wisata Tiru Batik’ yang juga dapat diikuti anak-anak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dari Surabaya hingga berbagai kota di Indonesia.
Mulai dari tahapan mencanting, sampai pencelupan yang dapat memberikan pengalaman baru dan menjadi inspirasi untuk melestarikan batik.
“Kita belum dua tahun, tapi sampai sekarang sudah tahap internasional. Untuk tamu kebanyakan luar negeri dan dalam negeri,” sebutnya.
Baca juga: Kunjungi Kampung Batik di Madura, Cagub Jatim Luluk Dorong Perekonomian Lokal Melalui Warisan Budaya
Selain pengalaman yang ditawarkan, branding Batik Okra juga menampilkan motif utama yang khas. Motif tanaman okra hanya dimiliki oleh kampung tersebut.
Kampung ini membudidayakan tanaman okra. Pun dengan motif batik yang tak lepas dari buah, bunga atau daun dari tanaman tersebut.
Ada motif batik okra, motif batik sulur, okra gerbang, dan Suro dan Boyo ciri khas Kota Pahlawan. Harganya pun beragam, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Untuk diketahui, tanaman okra atau dikenal dengan lady finger ini dapat dikonsumsi hingga bagian bijinya. Tanaman sejenis sayuran (Abelmoschus Esculentus) yang berasal dari Afrika.
Baca juga: Pemkab Tulungagung Kenalkan Batik Lurik Bhumi Ngrowo, Akan Jadi Salah Satu Seragam ASN
Selain keunikannya, banyak manfaat dari buah okra yang menjadi alasan warga Kranggan memilih untuk membudidayakannya.
ISIK Ajak Ibu-Ibu Olah Kain Limbah Hotel Lewat Shibori dan Ecoprint, Membuatnya Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Buka Gerai di Ciputra World Surabaya, Staccato Kenalkan Koleksi Sepatu Tahun Baru Imlek |
![]() |
---|
Arumi Bachsin Tekankan Pentingnya Peran Ayah Dalam Pola Asuh Gen Z |
![]() |
---|
Nastar dan Spikoe Imlek Jadi Hantaran untuk Rayakan Tahun Baru Ular Kayu |
![]() |
---|
Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.