Berita Viral

Pantas Nenek Heran Tak Pernah Dibalas Surat Lamaran Kerjanya, Tersimpan di Laci Kantor Pos 48 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang nenek kaget mendapat surat lamaran kerja yang ia tulis 48 tahun lalu. Ia tak terduga surat itu kembali ke dirinya di usia ke 70 tahun.

Dia ingat bahwa dia sangat berhati-hati untuk tidak memberi tahu orang-orang bahwa dia perempuan.

Dia berpikir gendernya membuatnya tidak akan memiliki kesempatan wawancara.

“Saya bahkan dengan bodohnya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak mempermasalahkan berapa banyak tulang yang mungkin akan patah karena saya sudah terbiasa,” kenangnya. 

Menengok ke belakang, Tizi Hodson mengatakan ia mengalami masa-masa yang indah dalam hidupnya, meskipun ia mengaku beberapa tulangnya telah patah.

“Jika saya dapat berbicara dengan diri saya yang lebih muda, saya akan mengatakan pergi dan lakukan semua yang telah saya lakukan,” kata wanita berusia 70 tahun ini.

Baca juga: Mbah Enas Rawat 2 Cucu Seorang Diri, Pontang-panting Jadi Petani Demi Hidupi, Ibu si Anak Nikah Lagi

Sementara itu kisah lainnya, seorang nenek menangis ketika melihat cucunya setelah dijual oleh ayah kandungnya.

Tangis haru pun tak terbendung.

Sosok nenek tersebut berinisial A (50) yang tinggal di Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Cucu A berusia 11 bulan itu dijual oleh orangtuanya, RA (36).

"Pertama dia ke tangan ibunya itu terharunya ya Allah. Enggak pernah lagi sama orangtua, padahal sama neneknya ini dia ditinggal selangkah aja, nangis-nangis bener dia," kata A di kontrakannya, Pondok Rangon, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2024).

Lebih lanjut, A merasa cucunya itu tidak lagi mengenali dia dan ibunya saat pertemuan pertama, usai dijual oleh sang ayah seharga Rp 15.000.000 untuk judi online.

Baca juga: Sosok Mbak Rasidi Ditemukan di Hutan Gunung Kawi usai Hilang 2 Tahun, Nangis Haru Dijemput Keluarga

"Mamanya kerja, ayahnya kerja. Jadi ibu ini lah yang jagain bayinya, asing lah melihat kami pokoknya," kata A.

Menurut A, cucunya mulai mengenalinya kembali setelah dua hingga tiga hari usai kembali ke kontrakannya di Pondok Rangon.

A juga menceritakan bahwa kakak tiri bayi tersebut selalu menangis ketika adiknya tidak kunjung kembali.

"Nangis terus dia nih, 'Dede kok enggak pulang-pulang?' Katanya, 'Nek, lama bener dedeknya, kapan ayahnya pulang?'" ujar A.

Halaman
123

Berita Terkini