Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@wiwinwiningsih_23 “Di indo juga sdh banyak kok modus seperti ini ponakan saya ngalamin sendiri tp dia dr samping, untung banyak ojel yg liat jd malah di marahin”
@ujoerockerstein “Klo di Indonesia ga berani kali, bisa ditabrak beneran”
@andreas.ferdinand.arcapada “Harusnya mobil mundur dikit sampai kelihatan kakinya, terus pijak kakinya sampai patah, gpp nanti tanggung jawab berobat ke RS tp minimal kakinya sudah patah beneran.”
@ade.andayani “Hahaha kasian gak ada yg peduli”
Baca juga: Sosok Nenek Pengemis Tinggali Rumah Mewah, Minta Uang Rp50 Ribu untuk Beli Obat, Bantah Dipaksa Anak
Kisah lainnya, viral di media sosial aksi pengemis yang meminta-minta dengan alasan untuk membeli obat bagi keluarga yang sakit.
Setelah ditelusuri lebih jauh oleh Dinas Sosial setempat terungkap ternyata kebohongan yang dilakukan.
Dinas Sosial Provinsi Jakarta melalui Satuan Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (Satgas P3S) Jakarta Utara dibuat kaget saat mengunjungi rumah pengemis ibu dan anak.
Pegawai Dinsos kaget ketika melihat ternyata ibu dan anak yang mengemis untuk membeli obat itu ternyata berkecukupan.
Ternyata Ibu dan anak yang terjaring razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) itu meiliki rumah tiga lantai di Teluk Gong Selatan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Faktanya ibu dan anak pengemis itu memiliki ekonomi yang berkecukupan.
Namun mereka justru mengemis dengan dalih untuk sang ibu membeli obat.
Baca juga: 5 Pengemis Kaya Raya di Indonesia, Legiman Punya Harta Miliaran, Ada Juga Muklis & Walang bin Kilon
"Sang ibu menjadi pengemis lantaran harus membeli obat setiap hari. Belakangan diketahui mereka dikategorikan keluarga berkecukupan. Mereka tidak masuk dalam kategori untuk terdaftar dalam DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial," ucap Kadinsos Provinsi Jakarta, Premi Lasari dikutip dari wartakotalive.com, Sabtu (10/8/2024), seperti dikutip TribunJatim.com.
Oleh sebab itu, langsung melakukan beberapa tahapan pencegahan agar keduanya tidak lagi mengemis.
"Petugas melakukan beberapa tahapan, yakni, upaya pencegahan, pemberi layanan kesejahteraan sosial, pembinaan, pengendalian dan pengawasan ketertiban umum dan pembinaan lanjut," kata Premi.