"Yang terbesar kemarin itu menerima sekitar Rp1 miliar. Kalau luasan bidangnya saya kurang tahu," ungkapnya.
Dalam acara tersebut juga banyak sales produk yang datang untuk menawarkan barang kepada warga.
Sigit mengkonfirmasi bahwa banyak sales yang hadir saat proses pembayaran ganti rugi.
"Memang kemarin ada (sales) yang ke sini, kami tidak tahu juga."
"Tahu-tahu sudah banyak datang ke sini," ungkap Sigit saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (15/10/2024).
Sigit menyebutkan bahwa sekitar 20 orang sales hadir di lokasi.
"Sales 20-an ada, cuman kalau itu kan karena mungkin timnya banyak," jelasnya.
Dari pantauan Sigit, sales yang hadir berasal dari berbagai sektor, termasuk produk otomotif mobil dan sepeda motor, serta biro travel umrah.
"Kemarin dari perbankan juga banyak," tuturnya.
Baca juga: Suami Dapat Uang Ganti Rugi Rp55 Juta usai Pergoki Istri Selingkuh, Syok Malah Dituding Pemerasan
Sigit menegaskan bahwa kalurahan tidak ingin menghalangi usaha para sales, namun tetap memiliki kebijakan terkait hal tersebut.
Para sales tidak diperbolehkan masuk ke dalam aula tempat pembayaran ganti rugi.
Sehingga hanya petugas terkait dan warga terdampak yang berada di dalam aula.
Sales diperbolehkan membagikan brosur produk setelah warga keluar dari aula.
Namun tidak diizinkan mendirikan stand atau memajang produk di area kalurahan.
"Kami punya kebijakan, kalau mau menawarkan produk silakan, tetapi dengan catatan, kemarin ada yang mau bikin stand atau memajang produknya kami tidak izinkan," tegasnya.