“Dia bertanya ‘kenapa kamu senyum-senyum, nggak terima?’"
"Tiba-tiba saya ditendang,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (14/10/2024).
Meminta uang untuk beli miras
Ahmad mengatakan, si penendang sempat meminta uang dengan alasan ingin membeli minuman keras atau miras.
Sedangkan, si pengendara motor hanya duduk di joknya.
Permintaan uang tersebut tidak dipenuhi para santri.
Mendapat penolakan, pelaku menendang juga memukul korban satu-satu.
Beberapa waktu berselang mereka meninggalkan lokasi tersebut.
“Ada empat orang yang dihajar."
"Saya kena kepala, lengan kiri, dengkul, dan kaki."
"Sekarang masih nyeri di kepala dan lengan,” imbuh santri asal Cirebon, Jawa Barat itu.
Adapun inisial pelaku pengendara motor adalah AM (20) asal Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo dan RKA (22) asal Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten yang menendang para santri.
Kapolres Tegalrejo, AKP Zubaidah mengatakan, tidak berselang lama seusai kejadian, para pelaku ditangkap warga.
Kemudian mereka dibawa ke Ponpes Tarbiyatun Nasy’in.
AKP Zubaidah membenarkan kedua pelaku dihajar massa.
Namun dia tidak membeberkan lokasi mereka menjadi amukan warga.
“Saat diserahkan ke Polsek, dua pelaku sudah dalam keadaan terluka di bagian kepala dan hidung,” bebernya.
Dia menambahkan, pengusutan perkara kini ditangani Polresta Magelang. (
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com