TRIBUNJATIM.COM - Nasib kurir antar barang pelanggan sambil gendong anak viral di media sosial.
Tak jarang, kurir tersebut juga meletakkan anaknya di kotak kargo ketika bekerja.
Sang kurir hanya tersenyum kecut ketika ditanya di mana ibu dari anaknya tersebut.
Kisah itu dialami seorang pemuda di Suzhou, Hubei, China.
Pemuda tersebut diketahui berusia 24 tahun namun sudah menjadi ayah tinggal, seperti diberitakan surat kabar Sohu dikutip dari Tribun Trends.
Sehari-hari, pria itu bekerja mengantar barang sambil membawa anaknya.
Potret seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang duduk rapi di dalam kotak kargo di belakang ayahnya itupun viral di media sosial.
Si anak ditaruh di kotak kargo di atas kendaraan listrik.
Potret tersebut lantas membuat banyak orang merasa aneh.
"Mengapa kamu membawa anakmu ke tempat kerja, kasihan sekali anak itu? Ibunya Dimana bayinya?" tanya mereka.
Saat ditanya, pengirimnya hanya tersenyum kecut.
Semua orang ingin anaknya hidup sehat dan berkeluarga utuh.
Namun si kurir, ibu anak tersebut pergi tanpa penjelasan lebih lanjut, seolah tak pernah muncul dalam kehidupan ayah dan anak tersebut.
Meski mengalami kemalangan, anak yang "mencuri" itu berperilaku sangat baik, tidak menangis, dan tidak menimbulkan masalah saat ayahnya tidak ada.
Dia bermain sendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya duduk diam di bus di belakang punggung ayahnya.
Apa yang dipikul oleh pengirim muda di punggungnya bukanlah seorang anak tetapi tanggung jawab seorang ayah.
Ini membawa beban besar yang tidak semua orang memiliki kepercayaan diri dan kekuatan untuk melakukannya.
Banyak orang yang lewat melihat situasi ayah dan anak tersebut dan merasa sedih serta simpati.
Setelah memposting foto ayah dan anak di media sosial, banyak orang, terutama orang tua, yang sangat terharu dan dikagumi.
Bukan hanya ayah tunggal dalam cerita ini, namun realita kehidupan saat ini menunjukkan banyak orang tua yang kesulitan mencari nafkah.
Mereka tidak hanya menghadapi tekanan finansial tetapi juga harus memikul tanggung jawab merawat dan merawat anak-anaknya.
Dalam konteks sosial modern, banyak keluarga menghadapi kesulitan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga.
Baca juga: Kurir Nangis Tak Sempat Selamatkan Kakaknya yang Terjebak Kebakaran di Rumah: Kakakku Hangus
Bagi orang tua yang mempunyai dukungan, seperti kakek nenek, bibi, atau teman, segalanya bisa menjadi lebih mudah.
Mereka bisa bekerja dengan tenang tanpa harus terlalu khawatir mengurus anak.
Namun, bagi mereka yang tidak memiliki dukungan, situasi harus membawa anak-anak mereka bekerja tidak dapat dihindari.
Hal ini bukan hanya menjadi solusi untuk memastikan anak tidak ditelantarkan, namun juga mencerminkan pengorbanan dan kasih sayang orang tua.
Mereka terpaksa membawa anak-anak mereka dalam perjalanan ke tempat kerja, baik mengantarkan barang atau melakukan pekerjaan lain, dengan harapan anak-anak mereka akan aman dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Namun, mengajak anak bekerja juga menimbulkan banyak tantangan.
Orang tua tidak hanya harus mengkhawatirkan keselamatan anaknya tetapi juga harus menghadapi tatapan penasaran atau pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya.
Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak aman, namun juga merupakan bukti ketangguhan dan kasih sayang mereka yang tak terbatas terhadap anak-anak mereka.
Hidup tidak selalu mudah, dan dalam keadaan sulit, para orang tua masih mencari cara untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada anak-anak mereka, meskipun itu berarti mengorbankan waktu dan tenaga mereka sendiri.
Upaya-upaya ini tidak hanya berkontribusi dalam membina generasi masa depan.
Namun juga memberikan pembelajaran tentang ketekunan dan tanggung jawab kepada anak-anak itu sendiri.
Kisah lainnya, sambil menggendong anaknya, seorang pria Garut berjalan kaki mencari istrinya yang kabur ke Bandung.
Ia terpaksa melakukannya karena pilu tak punya ongkos.
Pria asal Garut ini berjalan kaki sambil menggendong anak malam-malam demi mencari istrinya.
Video tersebut viral setelah dibagikan akun TikTok @santri online_49, Rabu (7/8/2024).
Dalam video tersebut, pengunggah tak sengaja bertemu dengan pria tersebut karena tampak kelelahan.
Saat ditanya, ternyata pria yang menggendong anaknya tersebut sedang pilu.
Ia rela berjalan kaki dari Garut menuju Bandung untuk mencari istrinya yang kabur.
"Mau ke mana kang?" tanya perekam.
"Mau ke Bandung," jawab pria tersebut.
Raut wajah pria tersebut tampak kelelahan sembari menggendong anak laki-lakinya.
Tampak keringatnnya pun membasahi rambut dan wajahnya.
Tatapannya pun begitu kosong seperti linglung.
Baca juga: Rela Gendong Suami Tak Punya Kaki, Istri Difabel Malah Diselingkuhi, Kini Punya Pabrik setelah Cerai
Ia hanya fokus untuk berjalan mencari istrinya.
Tak tega melihat kondisi pria dan anaknya tersebut, perekam meminta waktu untuk menepi.
Akhirnya pria yang menggendong anaknya ini bercerita.
Diketahui pria tersebut bernama Sanito.
Ia mengaku berasal dari Garut dan hendak menuju ke Bandung.
"Kalau saya aslinya sih dari Garut, mau ke Bandung, mau ke Garut," ujar Sanito.
Mulanya Sanito tak menceritakan alasannya ke Bandung dengan berjalan kaki sembari membawa anaknya tersebut.
Padahal hari sudah malam, dan Sanito tampak gigih berjalan sembari menggendong anaknya meski kelelahan.
Akhirnya, Sanito menceritakan dirinya dari Garut ke Bandung karena ingin mencari istrinya.
"Saya kan dari Garut, mau nyari istri, katanya kabur ke Dawuan."
"Terus saya cari enggak ada," ungkapnya sembari menahan tangis.
Mendengar hal tersebut, perekam begitu kaget dan merasa iba.
"Ya Allah," ucap perekam.
Sanito mengatakan, dirinya sudah berjalan kaki dari sejak kemarin menuju Bandung.
Ia mengungkap alasan dirinya berjalan kaki karena tak punya ongkos.
Sanito pun menceritakan dirinya sudah melaporkan kehilangan istrinya ke kantor polisi.
Namun ia diminta untuk menunggu.
Sanito tak mengungkap lebih detail alasan istrinya kabur tersebut.
Pria asal Garut ini hanya mengungkap istrinya kabur dari rumahnya di Garut ke Dawuan.
Namun setelah ia menyusul ke Dawuan, istrinya tidak ditemukan.
Ia menduga istrinya telah pindah kosan.
Pilunya, ternyata Sanito tak mengetahui kabar istrinya karena juga tak memiliki handphone.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com