Berita Viral

Kasus Kakak Adik Dirudapaksa 13 Pria Kini Viral, Ibu Pelaku Resah, Diam-diam Nekat Jemput Korban

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus kakak adik diperkosa 13 pria viral usai ditangani Hotman Paris, ibu seorang pelaku kini resah

TRIBUNJATIM.COM - Kasus pemerkosaan kakak beradik oleh 13 pria di Purworejo, Jawa Tengah, kini viral setelah mendapat perhatian Hotman Paris Hutapea.

Rupanya hal itu membuat ibu seorang pelaku ketar-ketir lantaran kasus pemerkosaan ini sudah ditangani oleh pengacara kondang.

Bahkan ia diam-diam sempat menjemput korban DSA (16) setelah kasus ini viral di media sosial.

Baca juga: Dipaksa Turuti Nafsu Selebgram Beristri, Gadis Kini Kena Kanker Disuruh Minum Obat Hormon & Aborsi

Diberitakan, kakak beradik KSA (17) dan DSA (15) diperkosa 13 pria di Purworejo, Jawa Tengah, pada tahun 2023.

Sudah setahun berlalu, 13 pelaku pemerkosa hingga saat ini masih menghirup udara bebas.

Sementara satu pelaku yang merupakan pacar DSA, inisial A, lolos dari hukuman karena menikahi korban.

Berdasarkan mediasi yang dilakukan oleh kepala dusun, A akhirnya menikahi DSA secara siri.

Hal itu dikarenakan DSA hamil usai diperkosa 13 orang, dan berhubungan intim dengan A.

Sementara 13 pelaku lainnya dibebaskan dari tanggung jawab.

Namun setelah menikah siri, A dan DSA tinggal di rumah orang tua masing-masing.

Bahkan DSA pun tidak pernah bertanggung jawab terhadap bayi yang dilahirkan oleh DSA.

Mencari keadilan, para korban pun mendatangi pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Kedua korban didampingi oleh bibinya saat menemui tim Hotman Paris di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (19/10/2024).

Mereka datang ke Hotman Paris untuk meminta bantuan hukum atas kasus yang hingga kini mandek.

Kasus kakak adik diperkosa 13 pria di Purworejo kini viral (via TribunnewsBogor.com)

Mereka berharap, bantuan dari tim Hotman Paris dapat mempercepat proses hukum dan memastikan Polres Purworejo segera menetapkan para tersangka.

Apalagi selama ini keduanya tak mendapatkan perlindungan dari orang tua.

"Hari ini dua korban pemerkosaan dari Purworejo datang ke Hotman 911 bersama pengasuh mereka," kata Hotman Paris.

"Ayahnya sudah meninggal, dan ibunya mengalami ketergantungan atau keterbelakangan mental, jadi mereka tidak mendapat perlindungan yang layak," lanjut dia.

Baca juga: Kelakuan Pak Kadus Bikin Ratusan Bapak-bapak Resah, Banyak Istri Mereka Jadi Korban, Minta Dicopot

Menurut Hotman Paris, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Purworejo sejak Juni 2024.

Namun hingga kini belum ada kemajuan signifikan.

Sebab diduga ada upaya menutupi kasus yang dilakukan oleh perangkat desa tempat tinggal korban.

Kedua korban sebelumnya diminta untuk berdamai dengan iming-iming uang Rp5 juta dari salah satu pelaku.

Namun uang tersebut ternyata diambil oleh perangkat desa setempat.

Ia pun mendesak Polres Purworejo segera menangkap dan menetapkan tersangka terhadap para pelaku.

"Ini sudah berbulan-bulan, tapi prosesnya jalan di tempat. Sampai sekarang belum ada penetapan tersangka," ucapnya.

"Kami memohon perhatian seluruh aparat hukum negeri ini. Termasuk Bapak Prabowo sebagai presiden terpilih, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Jawa Tengah, Bapak Kabid Propam Jawa Tengah, dan Kapolres Purworejo," ucapnya.

"Mohon segera ditindaklanjuti," tegas Hotman Paris, dikutip dari Tribun Jakarta.

Pengacara Hotman Paris Hutapea (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

Kini setelah kasus kakak beradik diperkosa 13 orang viral di media sosial, orang tua pelaku A pun langsung ketar-ketir.

"Karena tahu kasus ini pakai pengacara dan di-blow up lagi, makanya mereka (orang tua pelaku) kelimpungan," kata pengacara DSA dan KSA, Sunu, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Uya Kuya TV, Senin (28/10/2024).

Usai melepas tanggung jawabnya selama ini, orang tua pelaku pun mencoba mendekati korban.

"Mereka bereaksi, ibu dari pelaku ini berupaya untuk menjemput DSA sekitar pukul 16.30 WIB, Senin (14/10/2024). Kemudian DSA beserta bayinya dibawa ke rumah mertua," jelas Sunu.

Mengetahui hal itu, keluarga DSA pun memaksa ibu pelaku agar segera memulangkan korban dan anaknya.

"Keluarga juga khawatir akan terjadi hal-hal tidak diinginkan. Akhirnya pulang lagi pukul 20.00 WIB," ungkap Sunu lagi.

Sementara itu, DSA mengaku sempat bertemu dengan suaminya, A.

"Ketemu (suami), gendong si bayinya," kata dia.

Namun sang suami alias pelaku tidak mengatakan apapun saat bertemu dengan DSA.

"Enggak (bilang sesuatu)," katanya.

Menurut penjelasan Sunu, A sudah sempat dilaporkan oleh pihak keluarga korban, namun laporan tersebut dicabut.

"Dia dilaporkan karena suami sirinya ini tidak bertanggung jawab sebagai suami," kata Sunu.

Baca juga: Heboh Rekaman Video Asusila Lagi Viral di Medsos, Pelaku Diduga dari Blitar, Polisi Turun Tangan

Sementara itu, pihak Polda Jawa Tengah berupaya cepat mengambil alih kasus ini setelah viral di media sosial.

Polisi bahkan melakukan tes DNA terhadap pelaku A untuk mengetahui ayah biologis anak yang dilahirkan DSA.

Sebab, DSA sendiri tidak mengetahui siapa ayah biologis dari bayi tersebut.

DSA hanya memberitahu A yang merupakan pacarnya, saat dirinya hamil.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menerangkan polisi sama sekali tidak terlibat dalam proses mediasi.

"Selama proses dama kepolisian tidak terlibat," katanya.

Setelah kasus ini mencuat hingga viral di media sosia, polisi mulai begerak memeriksa saksi-saksi.

Kata Kombes Artanto, penyidik sudah memeriksa 10 saksi, termasuk pelaku.

"Kami telah memeriksa 10 saksi. Korban, keluarga korban dan terlapor. Orang tua terlapor dan pelapor," jelas Kombes Artanto.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini