Berita Viral

Kisah Sopir dan 3 Penumpangnya Selamat usai Mobil Masuk Jurang 150 Meter, Manjat Tebing Curam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah sopir selamat usai mobil masuk jurang 150 meter.

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah sopir dan tiga penumpangnya selamat usai mobil masuk jurang 150 meter viral di media sosial.

Mereka harus memanjat tebing curam.

Kisah ini dialami oleh Ilham Sabri (27), sopir Toyota Innova.

Mobil yang ditumpangi terjun ke jurang sedalam 150 meter di jalan lintas Curup-Kepahiang, tepatnya di Desa Pungguk Beringan, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Ilham mengatakan, ia dan tiga penumpang baru pulang dari Sumatera Selatan untuk suatu urusan.

Kemudian mereka akan kembali ke Kota Bengkulu.

Begitu di lokasi kejadian, Ilham mengatakan dirinya tak ingat persis apa yang terjadi.

Namun tiba-tiba mobil sudah masuk ke jurang. 

Beruntung, Ilham dan penumpang lain tidak mengalami luka serius.

Saat di dalam jurang, setelah mobil terhenti jatuh, Ilham dan penumpang lain keluar mobil, dan berusaha naik ke atas.

Perjuangan menyelamatkan diri dari dasar jurang ini juga dikatakan cukup sulit.

Selain hari yang masih gelap, mereka harus mencari jalan aman sambil mendaki tebing curam.

"Kami jatuh sekitar pukul 04.00 WIB pagi. Setelah agak tenang, kami keluar mobil, dan mendaki dinding terjal jurang. Sekitar 05.30 WIB, baru kami sampai ke atas," ujar Ilham kepada Tribun Bengkulu.

"Sampai di atas, baru kami cari pertolongan. Dua keluarga saya yang perempuan kami dahulukan untuk ke Kota Bengkulu dengan travel," ujar dia.

Kisah sopir selamat usai mobil masuk jurang 150 meter. (Tribun Bengkulu)

Ilham sendiri bersyukur mereka masih selamat.

Mengingat dalamnya jurang tempat mereka terjatuh.

Ditambah, tidak ada luka-luka serius yang mereka dapatkan.

"Sampai ke dasar jurang mobil kami terjatuh. Mungkin 150 meter," ungkap Ilham.

Mobil Ilham sendiri, Toyota Innova dengan plat nomor D 1498 PM berhasil dievakuasi pada Senin sore (28/10/2024).

Mobil ini mengalami kerusakan parah, dengan kap bagian depan tampak hancur, dan rangka mobil tampak bengkok dan penyok.

Kaca mobil bagian depan dan pintu depan juga tampak pecah.

Baca juga: Kisah Dokter di China Operasi Tumor Paru-Paru dari Jarak 5 Ribu Km, Pasien di Pedesaan

Sementara itu kisah lainnya, sebuah rumah hancur tertimpa bus yang masuk ke jurang di Puncak Bogor, tepatnya di Jl Alternatif Citeko, Taman Safari Indonesia (TSI), Sabtu (3/8/2024), sekira pukul 05.00 WIB.

Rumah itu merupakan milik Ryan Koesnadi dan istrinya Rosinta, warga Desa Citeko Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ryan dan istrinya syok saat rumahnya yang berada di bawah tebing pun langsung rusak tertimpa bus berkelir hijau tersebut.

Terkuak bahwa sopir bus tak tahu jalan dan hanya mengandalkan Google Maps.

Bus pariwisata itu mengangkut rombongan keluarga dari Rawa Belong, Jakarta Barat.

Bus medium bernomor polisi DK 7359 AJ itu mengangkut sekitar 35 penumpang termasuk sopir.

Rencananya rombongan tersebut akan menginap di suatu vila di wilayah Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Rombongan bergerak dari titik awal sekitar pukul 02.00 WIB kemudian sekitar pukul 05.00 WIB mengalami kecelakaan tunggal.

Delapan orang mengalami luka ringan akibat kejadian ini, tujuh di antaranya dilarikan ke RSPG Cisarua, sedangkan satu korban dibawa ke pengobatan alternatif.

Sesaat sebelum kejadian, kendaraan tersebut bergerak melaju dari Taman Safari menuju ke arah Citeko dengan kontur jalan yang menurun dan berkelok.

Baca juga: Awal Kisah Cinta Mbah Agus Nikahi Gadis Muda 26 Tahun, Direstui Ayah Mertua Meski Lebih Tua 33 Tahun

Kemudian bus itu pun terperosok ke jurang dan menimpa rumah warga.

Karena kecelakaan ini, rumah Ryan pun kerusakan, begitupun dengan bus yang posisinya terguling.

Kamar mandi rumah Ryan hancur hampir rata dengan tanah.

Saat kejadian, Ryan sedang tidur dan istrinya sedang memasak nasi di dapur dan hendak mandi.

"Biasanya dia tuh kalo udah masak nasi, langsung mandi," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (3/8/2024), melansir dari Tribunnews.

Beruntungnya, istrinya belum masuk ke kamar mandi.

Pasalnya, jika istrinya sudah berada di dalam kamar mandi maka besar kemungkinan menjadi korban dalam kejadian ini.

Hal itu dikarenakan bagian rumah yang hancur terkena bagian depan bus adalah dapur dan kamar mandi.

Bahkan, kata dia, pada saat kejadian pun kompor yang digunakan untuk memasak masih keadaan menyala.

"Kalau udah masuk kamar mandi udah jadi korban juga. Gas masih nyala apinya, pas orang-orang (penumpang) pecahin kaca, saya matiin kompor, nyari-nyari tabungnya, kompor masih nyala," ungkapnya.

Sementara itu sang istri, Rosita mengaku masih syok atas kejadian tersebut karena dirinya hampir saja menjadi korban.

Ketika bus tersebut menimpa rumahnya, ia bergegas untuk membangunkan suaminya kemudian alri menyelamatkan diri.

Baca juga: Kisah Kurir Barang Bisa Dapat Gaji Rp80 Juta Sebulan, Kerja di Pulau Terpencil & Medan Susah

"Udah mau masuk kamar mandi, saya langsung bangunin dia (suaminya), terus keluar, cuma pake handuk doang," ungkapnya.

Di sisi lain, seorang penumpang, Darwin (35) mengatakan orang-orang yang berada di dalam mobil bernomor polisi DK 7359 AJ merupakan rombongan keluarga yang ingin menuju vila di wilayah Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Di dalam bus tersebut, Darwin hanya diminta untuk mendampingi sopir layaknya kenek.

"Ada sekitar 33 orang sama anak kecil, ini kan keluarga, jadi kita engga data. Penumpang sih semua keluarga, bukan sewa, keluarga besar arisan pengen ke vila putih," ujarmya kepada wartawan, Sabtu (3/8/2024).

Darwin mengungkapkan, rombongan bergerak dari Rawa Belong, Jakarta Barat sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Ia mengatakan, sejak berangkat dari titik awal, kendaraan tidak mengalami permasalahan apapun.

Bahkan kendaraan pun sempat berhenti untuk beristirahat di rest area.

Namun, ketika melintas di lokasi, Darwin menduga terjadi permasalahan pada sistem pengerman.

"Awalnya dari tikungan sana, kayaknya sih udah kurang angin rem, kalau mersi kan dari angin semua, biasanya kalau bis itu diinjek rem keluar angin kan, tapi engga kedengeran suara angin," ungkapnya.

Lebih lanjut, Darwin mengaku tak begitu ingat banyak hal terkait peristiwa itu.

Pasalnya, kata dia, kecelakaan itu dengan begitu cepat terjadi.

"Dari situ saya udah engga tau lagi kejadiannya, tiba-tiba nyerosot aja, dari situ udah saya langsung bantuin penumpang lainya," terangnya.

Hingga kini, penyebab bus yang terperosok ke dalam jurang hinga menimpa rumah warga di Puncak Bogor masih didalami oleh pihak kepolisian.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya mengatakan, dugaan awal penyebab kecelakaan tersebut diduga akibat sopir tidak mengetahui medan jalan di wilayah tersebut.

"Pengemudi diduga tidak menguasai medan jalan dan tidak hati-hati dan kurang konsentrasi maka terjadi laka lantas," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (3/8/2023).

Sementara itu untuk mencapai tujuannya membawa rombongan keluarg ke suatu vila di kawasan Puncak Bogor, sang sopir mengandalkan aplikasi penunjuk arah.

"Informasi awal driver menyampaikan tidak menguasai Medan karena belum tau jalan, mengikuti petunjuk arah dari peta mobile," ungkapnya.

Hal itu pun dibenarkan oleh Darwin.

Darwin mengatakan bahwa jalur tersebut belum pernah dilalui sebelumnya sehingga sang sopir pun tidak mengetahui medan jalan.

"Kita cuma dari google maps aja, belum hafal medan juga, belum pernah lewat sini. Patokannya cuma dari maps, belokan kan keliatan di maps, tapi kan engga tau turunan atau nanjaknya engga tau," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini