Berita Viral

Pekerjaan Ayah 3 Siswa SD Nunggak SPP sampai Rp 42 juta, Diusir dari Sekolah oleh Pimpinan Yayasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahat, sosok ayah dari 3 siswa SD Pandeglang diusir dari sekolah, anaknya menunggak bayar SPP Rp 42 juta.

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap penyebab ayah nunggak SPP anaknya sampai Rp 42 juta.

Akibat nunggak tersebut, anak-anaknya dipulangkan ke rumah.

Terdapat 3 siswa SD Pandeglang yang dipulangkan paksa saat sedang belajar.

Tiga siswa SD Pandeglang ini dipaksa pulang karena menunggak SPP sebesar Rp 42 juta.

Penghasilan ayahnya tak cukup untuk melunasi tunggakan SPP 3 siswa SD tersebut.

Faeza (11), Farraz (10) dan Fathan (7) menangis sesenggukan setelah dipulangkan paksa oleh bos yayasan sekolah.

Kakak beradik ini merupakan siswa di SDIT Insan Cedekia Mathlaul Anwar (ICMA) Yayasan Islamic Centre Herwansyah Kampung Kadasuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca juga: 3 Siswa Dipulangkan karena SPP Nunggak Rp42 Juta Awalnya Sekolah Gratis, Ibu Masih Keluarga Yayasan

Ketiganya diantar 3 orang guru ke rumahnya di Menes, Banten.

Video saat 3 siswa SD ini dipulangkan paksa bahkan viral di media sosial.

Faeza, Farraz dan Fathan adalah anak dari Muhammad Fahat dan Defi Fitriani.

Fahat bekerja sebagai buruh harian.

"Dari mana pak (lunasinya tunggakan SPP) kerja aja serabutan yah," kata Fahat.

Penghasilannya bahkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.

"Cukup untuk sehari-hari udah alhamdulillah apalagi untuk melunasi pembiyaan itu," kata Fahat.

Tunggakan SPP 3 siswa SD Pandeglang ini mencapai Rp 42 juta.

"Nanti sekolah lagi yah bang kalau udah bayaran," kata Fahat saat menenangkan tangisan 3 anaknya.

Ibunya, Defi Fitriani mengungkap bahwa 3 siswa SD Pandeglang diusir dari sekolah atas perintah dari pimpinan yayasan.

"Atas intruksi pembina yayasan," kata Defi.

Fahat, sosok ayah dari 3 siswa SD Pandeglang diusir dari sekolah, anaknya menunggak bayar SPP Rp 42 juta. (Tribun Jabar/YouTube Metro TV)

Baca juga: Nelangsa Siswa SD Tak Pernah Ganti Baju Sekolah Selama Seminggu sampai Robek, Ternyata Cuma Punya 1

Defi dan Fahat memang menunggak uang bayaran sekolah atau SPP sebesar Rp 42 juta.

"Diantar pas jam mereka aktif yah, lagi belajar. Dipulangkan paksa," kata Defi Fitriani.

"Yang mengantarkannya guru kelas 2 orang, bagian kesiswaan dan sopir dari sekolah," tambahnya.

Defi sangat tak menyangkap jika pihak sekolah akan bersikap tega terhadap 3 anaknya.

"Sedih, hancur yah, orangtua mana yang bisa melihat anak lagi senang belajar tiba-tiba dipulangkan paksa, perasaan saya hancur," katanya.

Bahkan Faeza (11) bercerita ia dimarahi bos yayasan di depan teman-temannya.

"'Ngapain sekolah lagi, belum bayar SPP juga. Udah banyak tagihannya'. Yang punya sekolah," kata Faeza.

Baca juga: Sosok Aji Damaji Suami Mpok Alpa, Pekerjaan Disorot Gegara Biaya Melahirkan Istri Ditanggung Raffi

Profesi Sang Ayah

Diketahui alasan 3 siswa SD kakak beradik itu diusir dari sekolah karena menunggak biaya SPP hingga Rp 42 juta.

Sontak hal itu pun membuat profesi ayah ketiga siswa SD itu jadi sorotan.

Setelah ketiga anaknya diusir, sang ayah, Muhammad Fahat tak bisa berbuat apa-apa.

Sebab Fahat memang menyadari bahwa ia tidak mampu membayar tunggakan SPP senilai puluhan juta tersebut.

"Dari mereka (pihak yayasan) alasannya karena ada tunggakan pembiayaan, sekitar Rp 42 juta untuk tiga anak," ujar Fahat.

Alih-alih mengungkap alasan tak bisa membayar tunggakan bayaran SPP anaknaya, Fahat pun mengurai pekerjaan dan profesinya sehari-hari.

Berani menyekolahkan anaknya di sekolah swasta ternama, Fahat nyatanya hanya seorang buruh serabutan.

Diungkap Fahat, penghasilannya hanya cukup untuk makan saja.

"Dari mana (uang)? kerja aja sekarang serabutan. Cukup buat sehari-hari aja udah alhamdulillah. Apalagi untuk melunasi pembiayaan itu," ujar Fahat.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini