Pilkada Serentak 2024

Aksi Pelemparan Warnai Simulasi Pengamanan Pilkada 2024 yang Dilakukan Ditsamapta Polda Jatim

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekitar 500-an orang personel Ditsamapta Polda Jatim kembali berlatih sekaligus mensimulasikan penanganan kerusuhan dalam pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2024.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Sekitar 500-an orang personel Ditsamapta Polda Jatim kembali berlatih sekaligus mensimulasikan penanganan kerusuhan dalam pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2024.

Pelatihan dan simulasi pengamanan tersebut juga disaksikan langsung oleh Kakorsabhara Baharkam Mabes Polri, Irjen Pol Mulya Hasudungan Ritonga. 

Pasukan Ditsamapta Polda Jatim mengerahkan berbagai sumber daya pasukan, alat perlengkapan pengamanan dan kendaraan taktis. 

Mulai dari kendaraan truk water canon, truk pengurai massa berlapis antipeluru, hingga kendaraan motor trail. 

Para personel bersiaga melakukan pengamanan tahapan pilkada, setting tempatnya di wilayah hukum Polsek Gayungan, Kota Surabaya. 

Ditengah pengamanan pelaksanaan pilkada, mendadak ratusan orang berpakaian sipil tak dikenal melakukan aksi unjuk rasa mengepung Mapolsek Gayungan. 

Massa memprotes adanya penahanan terhadap beberapa warga yang dituduh melakukan aksi kerusuhan dan pengerusakan alat peraga kampanye (APK). 

Ratusan petugas kepolisian yang berjaga tetap berupaya secara persuasif agar massa aksi dapat menyampaikan aspirasinya secara baik dan bijaksana melalui forum mediasi. 

Nyatanya, mediasi telah dilangsungkan, namun massa aksi tetap saja mengamuk. Mereka makin beringas dan urakan. 

Massa mulai mendorong-dorong barikade barisan pasukan yang kokoh, melemparinya dengan kayu, botol dan benda keras lainnya. Termasuk melakukan pembakaran terhadap fasilitas publik. 

Tak bisa dibiarkan. Kini petugas satsamapta mulai bertindak melakukan serangkaian tindakan pengendalian. 

Mulai dari membubarkan massa yang makin ricuh setiap menitnya menggunakan semprotan air dari truk water canon. 

Kemudian, pengerahan pasukan satwa anjing kepolisian untuk mengusir massa bersenjata berbahaya. 

Massa aksi masih tak kapok dan tak tampak berniat membubarkan diri. 

Giliran personel kepolisian bermotor trail pengurai massa mengambil alih garda terdepan barisan pengamanan. 

Mengingat eskalasi massa aksi makin brutal dan berpotensi membahayakan keamanan masyarakat di sekitar.

Personel pengurai massa bermotor trail itu, juga terpaksa menembakkan gas air mata secara terukur. 

Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, simulasi ini masih menjadi rangkaian program latihan untuk menjaga kemampuan personel Ditsamapta Polda Jatim, untuk bersiaga selama pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2024.

Jumlah pasukan yang sedang dilatih ini, sekitar 500 orang, karena sebagian besar pasukan lainnya sudah dikerahkan dan disebar ke seluruh wilayah Jatim mengawal tahapan kampanye para paslon pilkada. 

"Kita doakan sama sama, sampai sejauh ini tahapan pilkada kampanye berlangsung aman dan lancar. Belum ada gangguan yang signifikan, mudah-mudahan sampai nanti tahapan pemungutan, dan penghitungan suara," ujarnya di depan Gedung Tri Brata, Mapolda Jatim, pada Rabu (30/10/2024).

Ia optimis pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2024, tetap kondusif, aman, tertib dan senantiasa terkendali. Apalagi sampai saat ini, belum ada kejadian menonjol yang mengganggu jalannya tahapan pilkada. 

"Kemudian kasus yang menonjol dalam tahapan kampanye, alhamdulillah belum muncul," katanya. 

Tak lupa, Imam juga berpesan agar seluruh personel atau anak buahnya yang telah ditugaskan mengawal pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 untuk tetap menjaga perfoma dan senantiasa berhati-hati selama melaksanakan tugas. 

"Jaga perfoma, latihan terus dipelihara, manakala ada eskalasi yang meningkat siap menghadapi kejadian atau ancaman yang mengalami peningkatan sampai situasinya kontijensi," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, sejumlah 155.937 orang anggota Polri-TNI dikerahkan mengawal keamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Jatim, selama 135 hari, sejak Senin (19/8/2024) hingga Selasa (31/12/2024). 

Rinciannya, 3.152 orang personel dari Polda Jatim, 23.062 orang personel dari satuan jajaran polres kewilayahan. 

Kemudian, 8.239 orang personel dari TNI, dan 120.624 orang personel Linmas di masing wilayah kabupaten kota yang menyelenggarakan pilkada. 

Selain melakukan pengamanan kantor penyelenggara pilkada, KPUD dan Bawaslu. Ribuan personel gabungan tersebut juga dikerahkan untuk patroli skala besar dan pengamanan di 60.312 TPS. 

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, ternyata Jatim menjadi satu diantara delapan daerah provinsi RI yang masuk masuk kategori rawan terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Menurut Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Verdianto I Biticaca, delapan provinsi tersebut, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Jatim, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Aceh.

Pertimbangannya, delapan daerah itu berdasarkan analisis melalui tujuh dimensi di Indeks Potensi Kerawanan Pilkada (IPKP) yang dikeluarkan Polri.

"Ada dimensi penyelenggara, dimensi keamanan, dimensi peserta, dimensi masyarakat, dimensi potensi gangguan, dimensi ambang gangguan, dan dimensi gangguan nyata," ujar Verdianto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, pada Rabu (31/7/2024). 

Nah, tahapan pemungutan suara Pilkada 2024 akan diselenggarakan pada 27 November 2024 untuk 37 provinsi (minus DI Yogyakarta), 415 kabupaten (minus Kabupaten Kepulauan Seribu di DKI Jakarta), dan 93 kota (minus 5 kota administratif di DKI Jakarta).

Pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan dibuka KPU pada 27-29 Agustus 2024 dan penetapan pasangan calon dilakukan per 22 September 2024. 

Masa kampanye Pilkada 2024 berlangsung selama 60 hari, terhitung sejak 25 September sampai 23 November 2024, sebelum dimulainya masa tenang pada 24-26 November 2024.

Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI Laksdya Maman Firmansyah mengatakan, TNI telah memetakan daerah-daerah rawan konflik pada Pilkada 2024. 

Hal tersebut disampaikannya saat membacakan amanat perintah Panglima TNI, dalam pembekalan Perwira Siswa (Pasis) TNI-Polri di Markas Sesko AL Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2024).

Bahwa, daerah dengan tingkat kerawanan tinggi atau zona merah seperti Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Tengah (Sulteng), Maluku dan Maluku Utara serta Papua

Kemudian, daerah dengan tingkat kerawanan sedang atau zona kuning seperti Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TNI juga memetakan potensi konflik di masing-masing daerah tersebut, misalnya di Aceh potensi konflik antara mantan kelompok kombatan dengan masyarakat.

Kemudian, di Maluku dan Malut seperti kelompok radikal hingga sumber daya mineral.

"TNI secara khusus telah membuat titik kerawanan pada pilkada serentak tahun 2024 berdasarkan perkembangan situasi yang rill hari ini," ujar Maman Firmansyah, di Markas Sesko AL Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2024).

Berita Terkini