Menurut Parno, sebelum teror api, ada beberapa teror darah yang menghantui keluarganya.
"Sebelum teror api ini, ada teror darah. Teror ini, mata anak kami mengeluarkan darah."
"Bahkan, sampai dia kalau pergi ke masjid itu, darahnya menetes di jalan," tutur Parno, Kamis (31/10/2024).
Selain itu, teror darah juga terjadi saat mereka sedang menyantap makanan.
Di mana nasi yang baru dimasak, berubah warna menjadi merah.
"Masak nasi, itu pas dibuka sudah berdarah. Semua yang dilakukan di rumah itu ada darah."
"Bahkan, yang terparah, anak sedang mengaji, ada darah jatuh di hadapannya," beber Parno.
Katanya, dirinya telah lelah menghadapi fenomena yang terjadi.
Sebab, sambung dia, saat keluarganya mengungsi ke masjid, sajadah dan mukena di masjid ikut terbakar.
Petugas BPBD sempat mengecek langsung ke lokasi tempat munculnya api secara tidak wajar.
Kabid Kedaruratan BPBD Asahan, Zulfahri Harahap mengaku bingung dengan api yang tiba-tiba muncul tidak jauh dari lokasinya berdiri.
Bahkan menurutnya, tidak ada tanda-tanda alam yang mengakibatkan terciptanya api di rumah milik korban.
"Sejauh ini, berdasarkan fakta-fakta yang dihimpun dari lapangan, tidak ada tanda-tanda kejadian alam," kata Fahri, Kamis.
Lanjut Fahri, dirinya sudah berkomunikasi dengan forum komunikasi pimpinan kecamatan untuk membahas soal ini.
"Namun, belum diketahui pasti apa penyebabnya. Bahkan, kami juga di sini masih melihat api itu tetap muncul tanpa ada tanda-tanda di titik yang tidak bisa ditentukan," katanya.