TRIBUNJATIM.COM - Kasus remaja hilang lima hari ternyata berada di rumah temannya viral di media sosial.
Remaja itu dicari oleh polisi keberadaannya.
Namun rupanya ia sedang bermain PlayStation di rumah temannya sekampung.
Peristiwa ini terjadi di Kluang, Negara Bagian Johor, Malaysia.
Remaja itu diketahui bernama Muhammad Syawal (14).
Saat ditemukan, ternyata Syawal bermain PlayStation (PS) di rumah temannya.
Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) menemukannya dalam keadaan selamat.
Ia bermain PS 2 di rumah temannya satu kampung.
Keluarga anak laki-laki itu mengajukan laporan polisi tentang anak hilang pada 5 November 2024.
Kepolisian Distrik Kluang kemudian membuat pengumuman publik yang meminta warga membantu pencarian anak tersebut.
Asisten Komisaris Kepala Kepolisian Distrik Kluang, Bahrin Mohd Noh, selanjutnya menyatakan bahwa anak itu sebenarnya tidak hilang, melainkan hanya keluar dan menginap di rumah temannya untuk bermain PS.
"Anak laki-laki itu dilaporkan hilang dari rumahnya di Jalan Dahlia, Kampung Melayu di Kluang, dan ditemukan dalam keadaan selamat kemarin pagi (10 November)," ungkapnya, dikutip dari World of Buzz pada Senin (11/11/2024), via Kompas.com.
"Selama menghilang, ia berada di rumah temannya di kampung yang sama," lanjut Bahrin.
Orangtua Syawal kali terakhir melihatnya di rumah sekitar pukul 3.30 pagi.
Selama menghilang, Syawal mengaku sempat pulang untuk mandi dan makan, tetapi orangtuanya tak ada di rumah.
Sementara itu kasus lainnya, mahasiswi nangis kehilangan motornya viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung.
Mahasiswi itu kesal pihak perpustakaan tak bertanggungjawab.
Kronologi kejadian pun terungkap.
Apa yang dialami mahasiswi tersebut diviralkan oleh akun TikTok @cyqhuitoo, Rabu (30/10/2024).
Dalam video tersebut, mahasiswi tersebut menangis tersedu-sedu karena mengetahui motornya hilang.
Sementara, seorang perempuan lain berusaha menenangkannya.
"Terjadi kehilangan motor di perpustakaan provinsi lampung, kunci motor dan kartu parkir masih dipegang tapi motor sudah hilang, sedangkan keluar masuk pakai kartu parkir tapi masih bisa kehilangan dan belum ada solusinya," tulis keterangan pengunggah.
Baca juga: Rangga Resah Ketuk Kaca Kantor Polisi Karena Lapar, Bripka Rizki Kuak Kisah Pilu Sang Bocah Pengamen
Dilansir dari TribunLampung, korban yang kehilangan motor tersebut bernama Sintia Gustiana Putri (20).
Sintia merupakan mahasiswi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Lampung yang tengah menyusun skripsi.
Motornya yang hilang berjenis Honda Beat berwarna biru dengan nomor polisi BE 2338 WL.
Sintia menuturkan, peristiwa kehilangan motor ini terjadi ketika dirinya tengah mencari bahan skripsi di Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung pada Senin (29/10/2024).
Saat itu, Sintia datang bersama teman-temannya sekitar pukul 11.00 WIB.
Ketika memasuki area parkiran perpustakaan, Sintia menerima kartu parkir berwarna biru dengan nomor 54 sebagai tanda bisa masuk ke area dalam.
"Saya dikasih kartu parkir itu sama Pol PP," kata Sintia, Rabu (30/10/2024).
Sintia menjelaskan, setiap pengunjung yang hendak masuk ke area perpustakaan harus memiliki kartu parkir berwarna biru tersebut.
Ketika pengunjung hendak ke luar, kartu biru itu lantas harus diserahkan kepada petugas yang berjaga.
"Setelah dikasih barulah saya masuk ke dalam perpustakaan bersama dengan teman-teman," ucap dia.
Baca juga: Kepsek Kaget Ada Muridnya yang Mirip Gibran Rakabuming, Kini si Siswa SMP Diundang ke Acara Televisi
Kedatangan Sintia saat itu bukan lah pertama kalinya.
Sintia mengaku, sudah biasa mendatangi perpustakaan daerah itu untuk mencari bahan skripsi.
Dia pun telah mengunci stang motornya itu.
"Saya masuk nyari buku sambil ngerjain skripsi biasanya seperti yang sudah-sudah," tutur Sintia.
"Tapi pas saya mau pulang ke rumah sekitar jam 16.00 WIB motor sudah tidak ada," ungkapnya.
Setelah mendapati motornya hilang, Sintia lantas meminta pertanggungjawaban pihak perpustakaan.
"Saya minta tanggung jawab, tapi pihak perpustakaan bilang tidak tahu apa-apa dengan alasan parkir gratis," ungkap Sintia.
"Tapi ada juga yang dimintai uang parkir Rp 3.000," ucapnya melanjutkan.
Pihak perpustakaan, kata Sintia, bersedia memberikan rekaman CCTV untuk membantu menemukan pelaku.
Tetapi, rekaman CCTV itu tidak pernah diterima Sintia dengan alasan menunggu pihak kepolisian.
Baca juga: Nasib Riski Siswa SD Jualan Cilok dan Rawat 2 Adik, Ibunya yang Sakit Nangis Lihat sang Anak Memasak
"Katanya mau bantu kasih CCTV tetapi sampai saat ini belum dikasih dan harus menunggu polisi bilangnya," kata Sintia.
Kemudian, Sintia dan teman-temannya pun menunggu kedatangan polisi. Namun, tidak kunjung datang.
"Kenapa kok malah lepas tangan pihak perpustakaan, padahal sudah sering kali katanya kehilangan motor di perpustakaan ini kenapa tidak evaluasi?" ujarnya kesal.
Akhirnya, Sintia pun melaporkan kehilangan motor ini ke kantor polisi.
Adapun nomor laporan tersebut laporan Polisi nomor LP/B/771/X/2024/SPKT/POLSEK KEDATON/POLRESTA BANDAR LAMPUNG/POLDA LAMPUNG, tanggal 29 Oktober 2024.
Pihak Pol PP dan perpustakaan telah melakukan imbauan dan sudah ada di bagian depan, tetapi sudah rusak dan ketutupan karena sudah lama.
Lalu setelah motornya hilang banner tersebut langsung dibenarkan kembali.
Kemudian portal belakang juga langsung ditutup oleh pihak perpustakaan.
Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto mengatakan, pihaknya benar telah menerima laporan dari korban yang kehilangan motor di kantor Perpustakaan dan Kearsipan Lampung.
"Benar, team opsnal masih melakukan penyelidikan terkait kehilangan motor tersebut," kata AKP Budi Harto.
Polisi tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait viral kehilangan motor tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com