"Tapi, antara rumah dan sekolah disitulah kadang anak-anak mendapat persoalan. Bisa jadi narkoba, judi online dan kerusakan moral lainnya. Tapi kalau anak itu di-boarding-kan, apa yang dipelajari di kelas, itu diamalkan di asrama," ujar Nasaruddin.
Gus Yahya dalam kesempatan itu berharap agar pemerintah juga turut memikirkan bagaimana pesantren tetap memegang prinsip kepesantrenan.
Dia tidak ingin, peran pesantren tercoreng oleh pesantren yang baru muncul, namun tidak memiliki garis keilmuan yang jelas.
Gus Yahya menilai, banyak pesantren bermunculan pasca UU terkait pesantren.
Sehingga, Gus Yahya berharap agar hal tersebut dipikirkan bersama.
Misalnya, mekanisme yang diatur seperti halnya standar infrastruktur dan kapasitas pengajar.
"Agar pesantren lebih terjaga. Termasuk juga mekanisme monitoring," ujar Gus Yahya.