Saat hendak balik pulang, Fahmi memanfaatkan fasilitas Google Maps.
Seperti umumnya, pengemudi hanya mengandalkan suara operator yang menjadi penunjuk arah.
Fahmi tidak melihat arah peta jalan di HP, dan hanya mengikuti arahan suara operator.
"Saya ikuti aja arahan suara itu, termasuk belok ke kanan atau ke kiri dan juga lurus," aku Fahmi.
Dengan percaya diri, Fahmi seksama mengemudikan mengikuti petunjuk Google Maps. Namun semakin jauh, mobil kecil yang ia kendarai semakin mengarah ke jalan jauh dari rumah penduduk.
Di sebagian jalan sawah di Lamongan beberapa ruas jalan ada jalan cor yakni jalan lingkungan pertanian.
Fahmi yakin ia telah melintas di jalan yang tepat, sesuai komando Google Maps.
Namun Fahmi baru merasakan ada yang ganjil saat mobil yang dikemudikannya menabrak gundukan tanah di jalur itu.
Praktis mobil Fahmi tidak bisa menerabas.
Suasana gelap, hanya sorot lampu mobil Fahmi yang ada.
Korban Google Maps ini turun, dan baru sadar sudah di tengah sawah.
Fahmi ketakutan dan memilih meninggalkan mobilnya di kegelapan menuju kampung dengan jalan maraton.
Kejadian yang dialami Fahmi ini banyak didengar warga Deket yang ikut kaget, termasuk Polsek Deket.
Kapolsek Deket, AKP Sri Iswati membenarkan kejadian mobil kesasar di jalan persawahan wilayahnya yang mengikuti Google Maps.
"Kendaraan kesasar karena mengikuti Google Maps, dan sudah dievakuasi," kata Iswati kepada Tribun Jatim Network, Selasa (22/8/2023).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com