Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kejaksaan terkait pelaksanaan rekonstruksi ini.
"Rekonstruksi pertama sudah ada versi korban, dan kita akan melakukan rekonstruksi versi tersangka di TKP sesuai permintaan dari kejaksaan," ungkap Syarif.
Rekonstruksi akan dilakukan di sejumlah lokasi, termasuk taman dan homestay.
Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Joko Jumadi juga menyatakan bahwa pihaknya akan mendampingi Agus Buntung selama proses rekonstruksi.
"KDD akan ikut mendampingi tersangka disabilitas," kata Joko.
Kombes Syarif menambahkan bahwa pihaknya memiliki fakta baru terkait kasus ini.
Korban sempat merekam interaksi dengan pelaku, meskipun rekaman tersebut tidak jelas terlihat.
"Rekaman itu berbentuk video, tetapi karena diletakkan di bawah, hanya suara yang terdengar. Namun, itu sudah diuji forensik digital sebagai bukti bahwa memang ada interaksi antara tersangka dan korban," jelas Syarif.
Tersangka juga diduga mengeluarkan kalimat manipulatif untuk memanfaatkan kelemahan korban.
Dengan adanya rekonstruksi ini, diharapkan proses hukum dapat berjalan transparan dan adil.
Baca juga: Sering ke Penginapan, Agus Buntung Baca Mantra untuk Mengancam, Korban Melawan Pakai Ayat Kursi
Seperti diketahui, jumlah korban Agus Buntung yang terungkap terus bertambah.
Terakhir jumlah korban Agus Buntung ini menjadi 15 orang.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, Joko Jumadi, Jumat (6/12/2024).
"Hari ini kami juga terima kembali ada dua korban yang memberikan informasi tindakan yang dilakukan saudara AG, jadi total ada 15 orang," kata Joko di Mataram.
Dari total 15 korban yang telah melapor ke KDD, tiga di antaranya masih berusia di bawah umur.