Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bima Saputra, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) belakangan menjadi perhatian di media sosial karena video kesehariannya.
Hal ini lantaran ia membagikan perjalanannya ke kampus setiap hari dari rumahnya di Mojosari, Mojokerto menuju ke kampus ITS di Surabaya.
Tak hanya berangkat kuliah, pemuda yang akrab disapa Bimbim ini membagikan persiapannya membuat dagangan ayam geprek hingga menjualnya di kampus.
Dikatakannya, ia berjualan untuk membantu ekonomi keluarga, pasalnya ayahnya bekerja di pabrik dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Jadi jika ia tidak membantu berjualan maka perekonomian keluarganya masih sangat pas-pasan.
Baca juga: Alasan Mahasiswa ITS Jual Murah Rp10 Ribu Ayam Geprek Buatan Ibunya saat Kuliah: Mumpung dari Desa
“Selain itu, dengan berjualan ini saya juga ingin membantu teman-teman perantau untuk bisa mendapatkan makanan murah,” tuturnya.
Bagi Bimbim, keberhasilan tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kesulitan hidup dengan usaha nyata.
“Semua ini untuk keluarga dan masa depan saya,” ujar pemuda kelahiran 24 Desember 2004 itu penuh keyakinan.
Baca juga: Bim Jual Ayam Geprek Masakan Ibunya Sambil Kuliah, Boyong Dagangan Tempuh Naik Angkutan Umum
Bimbim ingin usahanya berjualan ayam geprek yang baru dijalaninya sejak berkuliah di kampus ITS ini dikenal sebagai penyedia makanan murah, praktis, dan berkualitas.
“Untuk mencapainya, saya berencana memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk promosi lebih luas,” ungkap putra tunggal pasangan Muliono Saputra dan Iin Kurniawati ini.
Baca juga: Pergi Kuliah Naik Angkutan Umum, Bim Mahasiswa ITS Bantu Ibu Jual Ayam Geprek Rp10.000: Untung Dikit
Dalam kesehariannya, Bimbim menghabiskan pagi harinya untuk mempersiapkan dagangan bersama sang ibu.
Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Inovasi Digital Departemen Sistem Informasi ITS itu juga ikut memasak, mengemas nasi, dan memastikan semua siap dibawa ke kampus.
"Saya setiap ke kampus membawa 25 - 35 kotak nasi ayam geprek, dan menggunakan transportasi umum untuk ke kampus. Kemudian karena saya jual ke teman-teman mahasiswa, ya saya jual dengan harga terjangkau, Rp 10 ribu per kotak,"urainya.
Baca juga: Sosok Penjual Ayam Geprek Dapat Istri di Pasar Jodoh, Awal Kenalan saat Nongkrong: Dia Lewat
Ketika sore menjelang, mahasiswa angkatan 2024 itu pun langsung kembali ke rumah untuk membantu ibunya dan mempersiapkan aktivitas esok hari.