"Katanya, 'Pak tanda tangan dulu aja pak'. Ini surat izin untuk memasang oksigen," ucapnya.
Pada 17 September 2024, MR mendapat kabar bayinya meninggal dunia.
Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dibungkus kain kafan, sehingga MR dan istrinya tidak sempat melihat tubuh anaknya.
Keesokan harinya, keluarga memutuskan membuka makam bayi di TPU Cilincing karena FS belum pernah melihat anaknya.
Saat makam dibongkar, MR mengaku kaget melihat jasad bayi yang berbeda dari yang ia adzani.
"Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm," jelas MR.
MR kemudian meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit, namun pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar.
Baca juga: Buntut Kasus Bayi Tertukar Setahun, Pasien di RS Sentosa Bogor Kini Anjlok, Nasib 300 Karyawan Pilu
Mediasi dilakukan tiga kali, tetapi belum mencapai kesepakatan.
Setelah kasus ini viral, perwakilan rumah sakit mendatangi MR di tempat kerjanya dan berjanji memfasilitasi tes DNA.
"Kemarin pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah mau memfasilitasi biaya tes DNA," kata MR.
Hingga kini, MR masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan dugaan bayi tertukar tersebut.
Sementara itu, mengutip unggahan video di akun Instagram @rsijcempakaputih, MR menyebut telah terjadi mediasi antara pihaknya dengan pihak rumah sakit.
“Dengan ini ingin membuat klarifikasi terkait dengan video yang sebelunya telah saya buat,” ucapnya, dikutip Rabu (11/12/2024), dikutip dari kompas.tv.
“Bahwa hari ini, tanggal 9 Desember 2024 telah dilakukan mediasi dengan pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, yang di mana saya dan istri akan difasilitasi untuk melakukan tes DNA dan dibiayai oleh Rumah Sakit Islam Cempaka Putih,” imbuhnya.
MR juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah ditimbulkan dari videonya yang viral.