Iip menderita nyeri sendi di bagian lutut hingga mata kaki.
Hal itu menyebabkan abah tidak bisa berdiri dan berjalan normal.
Iip menjual sendiri anyaman bambu tersebut.
"Biasanya ada orang yg dtg mengambil anyaman ke rumah Abah untuk dijual lagi," tulisnya.
Namun, tulis akun tersebut, karena sudah tiga bulan terakhir pengepul tidak ada membeli anyaman tersebut jadi Abah terpaksa turun sendiri ke jalan untuk berjualan," tulisnya.
Baca juga: Bimbim Jualan Ayam Sambil Kuliah di Kampus, Dijual Rp 10 Ribu, Tempuh Perjalanan 80 Km Tiap Hari
Iip berjualan mulai pukul 09.00 WIB.
Tim sayaphati bertemu dengan Iip pada pukul 14.00 WIB.
"Ternyata anyaman bambunya nya baru laku satu," tulis akun tersebut.
Tangis Iip pecah saat tim sayaphati memborong dagangannya.
"Kita salut sama abah dan patut mencontoh abah di tengah keterbatasan fisiknya ia masih mau mencari nafkah tak mau menyusahkan keluarga Alhamdululillah untuk BLT dan bantuan beras, abah rutin mendapatkan dari pemdes setempat," tulisnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, sosok di balik akun Instagram @sayaphati bernama Windi.
Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan "Project Bahagia".
Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Nelangsa Mbah Dodo Tahan Pusing Pikul Jualan Bakso Sampai Terjatuh, Dagangannya Tumpah: Kepaksa
"Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia," cerita Windi.
Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan Sayap Hati dengan project bahagia.