Baru di babak kedua, permainan Persis Solo terlihat lebih dominan.
Beberapa kali peluang yang dihasilkan oleh Ramadhan Sananta dan kawan-kawan cukup membahayakan gawang Arema FC yang dijaga oleh Lucas Frigeri.
Hingga akhirnya, peluang tersebut berujung gol Yang dihasilkan dari proses bunuh diri pemain Arema FC.
"Seharusnya di laga ini kami mendapatkan kemenangan," ujarnya.
"Karena kami mendapatkan banyak kesempatan," ungkapnya.
Joel juga mengakui kalau terjadi perbedaan formasi yang diterapkan dalam pertandingan menghadapi Persis Solo ini.
Jika pada saat menghadapi Persebaya Surabaya lalu dia memakai satu ujung tombak di depan, maka di pertandingan ini memakai dua striker.
Formasi 4-4-2 dipilih dengan mengoptimalkan peran Dalberto dan Charles Lokolingoy di lini depan.
Dan akhirnya berbuah satu gol pada babak pertama.
Namun di babak kedua, Joel Cornelli melakukan pergantian formasi dan menerapkan satu striker di depan.
Hingga akhirnya berujung gol bagi Persis Solo.
"Memang ada perbedaan sedikit saat kita melawan Persebaya itu kita harus fight dan harus menang," ujarnya.
"Tapi di sini situasi berbeda," tambahnya.
"Kami menggunakan formasi berbeda dengan dua striker di depan, sedangkan lawan Persebaya hanya satu striker," ujarnya.
Di laga selanjutnya, Joel Cornelli berjanji untuk memberikan kemenangan bagi Arema FC.