Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kondisi terkini tiga korban keracunan di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, yang dirawat di RS Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri menunjukkan perkembangan yang membaik.
Dua korban dewasa masih membutuhkan perawatan intensif, sementara anak pertama keluarga tersebut kini dalam kondisi stabil.
Kepala Bagian Tata Usaha RS SLG Kediri, Awang Huda Darmawan saat dikonfirmasi menjelaskan, rumah sakit telah memberikan penanganan sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP) untuk kasus keracunan.
"Dari ketiga korban yang dibawa ke IGD, dua pasien dewasa saat ini masih memerlukan perawatan intensif, sedangkan anak pertama korban sudah dalam kondisi baik. Alhamdulillah, secara keseluruhan kondisi pasien menunjukkan perbaikan," jelas Awang, Sabtu (14/12/2024).
Awang juga mengungkapkan, langkah-langkah medis difokuskan pada pembersihan tubuh dari racun dan stabilisasi kondisi fisik pasien.
"Penanganan kami sesuai SOP, yaitu berusaha mengeluarkan sebanyak mungkin racun yang masuk ke dalam tubuh dan memperbaiki kondisi fisik pasien," ujarnya.
"Saat ini, kondisi pasien secara umum mulai membaik, tambahnya.
Terkait jenis racun yang menyebabkan keracunan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh dan tidak berada dalam kapasitas untuk memastikan jenisnya.
Namun, berdasarkan informasi awal yang diterima, racun tersebut diduga merupakan sejenis obat hama atau pestisida.
Baca juga: Sosok Keluarga di Kediri yang Diduga Keracunan, Dikenal Baik dan Tak Pernah Bermasalah
"Terkait jenis racun yang diminum, rumah sakit tidak dalam kompetensi memastikan jenisnya, hanya saja berdasarkan informasi yang didapatkan diduga sejenis obat hama atau pestisida," ungkap Awang.
Lebih jauh, Awang menuturkan, sejak awal, RS SLG Kediri telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan tim forensik untuk mendukung penyelidikan.
Kehadiran pihak-pihak ini sejak korban pertama kali tiba di rumah sakit membantu mempercepat proses penanganan.
"Koordinasi dengan kepolisian dan forensik sudah berjalan sejak awal. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan penanganan terbaik bagi para korban," tuturnya.
Selain penanganan medis, Pemerintah Kabupaten Kediri juga turun tangan untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Menurut Awang, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, melalui Sekretaris Daerah, telah menginstruksikan semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membantu pemulihan korban, baik secara fisik maupun psikologis.
"Hari ini tim dari Pemkab Kediri, termasuk psikolog, akan mendatangi keluarga korban untuk membantu proses recovery, baik untuk pasien maupun keluarganya," pungkas Awang.
Sementara itu, Kepala Desa Manggis, Katiran menjelaskan, korban tewas MRS (2) yang dirujuk ke RS Bhayangkara Kota Kediri telah dipulangkan pada Jumat (13/12/2024) malam dan langsung dimakamkan.
"Sudah dipulangkan tadi malam dan dimakamkan pukul 00.00 WIB," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024).
Korban yang meninggal adalah MRS (2).
Sementara korban lainnya, Danang (31), Minatun (29), dan MDNP (8), tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.
Kepala Desa Manggis, Katiran, menjelaskan, insiden tersebut pertama kali diketahui pada Jumat (13/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pihak desa menerima laporan dari warga yang menemukan satu keluarga dalam kondisi tergeletak di dalam rumah mereka.
"Saat kami tiba di lokasi, mereka semua sudah tidak sadarkan diri," terang Katiran.
"Anak bungsu mereka meninggal dunia, sementara anak sulungnya yang berusia 8 tahun masih sempat menelepon kerabatnya untuk meminta pertolongan," tambahnya.
Kerabat yang datang langsung membuka pintu rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.
Selanjutnya, korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis.
Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan konsumsi makanan atau bahan tertentu yang terkontaminasi.
"Belum ada konfirmasi resmi terkait penyebab keracunan," ujar Katiran.
"Informasi awal yang kami terima menyebutkan bahwa mereka mungkin mengonsumsi sesuatu yang terkontaminasi," tambah Katiran.
"Namun hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan investigasi kepolisian," lanjutnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini lantaran masih dalam proses penyelidikan.
Pihak kepolisian yang datang langsung memasang garis polisi di rumah korban.