Mbah Iip penjual anyaman membawa dagangannya sambil merangkak di jalanan desa menuju kawasan rumah.
Baca juga: Dikira Sujud, Ternyata Kakek Pemulung Minum Air Genangan di Pinggir Jalan, Driver Ojol Ikut Pilu
Di sisi jalanan terlihat hamparan sawah.
Mbah Iip mengenakan pakaian dan celana robek. Tampak kakinya terluka.
Tangis Mbah Iip pecah saat bertemu sosok penolong yang membeli dagangannya.
Momen pilu penjual anyaman itu diunggah oleh akun @sayaphati.
"Nangis banget ketemu kakek jualan sambil merangkak menggunakan pakaian robek dan kaki abah luka-luka," tulis narasi video dikutip dari akun Instagram @sayaphati, Selasa (10/12/2024), via Tribun Jakarta.
Mbah Iip harus merangkak berkilo-kilo meter untuk menjajakan dagangannya.
"Terbayang betapa panasnya jalanan siang hari yang Abah Iip lewati," tulis akun tersebut.
"Sedih, melihat penjual anyaman bambu yg jalannya merangkak karena beliau tak kuat berjalan kaki," sambung tulisan itu.
Diketahui, kaki Iip sudah 15 tahun tidak bisa digerakkan.
Iip menderita nyeri sendi di bagian lutut hingga mata kaki.
Hal itu menyebabkan abah tidak bisa berdiri dan berjalan normal.
Iip menjual sendiri anyaman bambu tersebut.
"Biasanya ada orang yg dtg mengambil anyaman ke rumah Abah untuk dijual lagi," tulisnya.
Namun, tulis akun tersebut, karena sudah tiga bulan terakhir pengepul tidak ada membeli anyaman tersebut jadi Abah terpaksa turun sendiri ke jalan untuk berjualan," tulisnya.
Baca juga: Bimbim Jualan Ayam Sambil Kuliah di Kampus, Dijual Rp 10 Ribu, Tempuh Perjalanan 80 Km Tiap Hari
Iip berjualan mulai pukul 09.00 WIB.
Tim sayaphati bertemu dengan Iip pada pukul 14.00 WIB.
"Ternyata anyaman bambunya nya baru laku satu," tulis akun tersebut.
Tangis Iip pecah saat tim sayaphati memborong dagangannya.
"Kita salut sama abah dan patut mencontoh abah di tengah keterbatasan fisiknya ia masih mau mencari nafkah tak mau menyusahkan keluarga Alhamdululillah untuk BLT dan bantuan beras, abah rutin mendapatkan dari pemdes setempat," tulisnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, sosok di balik akun Instagram @sayaphati bernama Windi.
Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan "Project Bahagia".
Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Nelangsa Mbah Dodo Tahan Pusing Pikul Jualan Bakso Sampai Terjatuh, Dagangannya Tumpah: Kepaksa
"Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia," cerita Windi.
Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan Sayap Hati dengan project bahagia.
"Jadi aku punya cerita, awal mulanya sepatuku sobek terus ada ibu-ibu ngasih uang aku Rp 200 ribu untuk beli sepatu baru."
"Cerita ini menyentuh banget di hidupku. Aku ingin semua orang lewat project bahagia ini bisa bikin orang ngerasa masih banyak yang peduli dan berbagi kebahagiaan buat kalian," ucapnya
Ia menceritakan Project Bahagia yang sudah berjalan selama 4 tahun ini telah mencapai sekitar 300 target.
"Sayap Hati ini kayak akun sosial aja, tapi relawan ada si di beberapa kota," ucapnya.
Windi menceritakan lebih detal tentang Sayap Hati.
"Jadi Sayap Hati ini sebuah akun sosial Instagram yang berbagi hal positif, inspirasi untuk menggerakan hati orang untuk melakukan hal baik," ucapnya.
Ia menceritakan Sayap Hati hanya dipegang oleh dirinya sendiri.
"Sayap Hati saya sendiri, tapi untuk relawan yang membantu Sayap Hati dalam menyerahkan bantuan ada. Ada di Makassar, Pontianak, Jakarta Timur," ujarnya.
Windi menceritakan Sayap Hati berawal dari Instagram, sedangkan di TikTok baru saja.
"Awalnya Instagram, kedua, TikTok justru baru, share hal yang berdampak baik, ketiga YouTube," ceritanya.
Windi juga menyampaikan perekrutan relawan Sayap Hati dilakukan secara sukarela.
Namun, tetap memperhatikan keseriusan relawan dalam membantu Sayap Hati ini.
Ia menceritakan dirinya memang sejak SMP sudah suka melakukan donasi dan membantu sesama karena panggilan hatinya sendiri.
Menurutnya, kegiatan berbagi ini kalau tidak dari panggilan hati, akan sulit bertahan.
"Karena kalau ngelakuinnya enggak dari hati karena terpaksa gitu, terus numpang tenar dari akun sosial enggak akan bertahan lama," ucap Windi tegas.
Windi menitipkan pesan bagi kaum muda lainnya untuk tetap melakukan hal yang positif.
"Jangan takut berbagi, jangan takut untuk melakukan hal baik, karena percayalah apa yang kamu lakuin setulus hati itu akan menyentuh hati seseorang," ucapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com