Berita Ngawi

Penyakit Mulut dan Kuku Mulai Merebak di Ngawi, Sejumlah Hewan Ternak Dilaporkan Mati

Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa warga tampak menggotong bangkai sapi yang diduga terkena PMK, di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jumat (27/12/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai mewabah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Temuan tersebut terungkap lewat dua video amatir berdurasi pendek, yang beredar di aplikasi pesan singkat.

Video pertama menayangkan beberapa warga yang sedang menggotong bangkai sapi. Video itu diketahui diambil di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.

Kemudian video kedua menampilkan seekor anak sapi mati mendadak, di dalam kandangnya dengan posisi sudah tergeletak.

Kejadian video kedua terjadi di Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Sabtu (28/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.

Diketahui pemilik anak sapi yang mati di Desa Bangunrejo bernama Aini.

Ia mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pemerintah desa.

Baca juga: Kasus PMK di Blitar Kembali Meningkat, Ada 180 Kasus di Bulan Desember 2024

“Kalau lihat ciri-cirinya mengeluarkan air liur banyak, sama kukunya ada tanda-tanda yang diduga PMK. Makan terpaksa disuapin,” ujar Aini, Senin (30/12/2024).

Akibat kejadian tersebut, ia menderita kerugian hingga belasan juta rupiah.

Dia mengatakkan, anak sapi itu berusia 9 bulan.

Hal senada juga diutarakan Suyono.

Pemilik sapi sekaligus warga Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, itu langsung menguburkan sapinya yang mati diduga karena terserang PMK, di belakang rumahnya.

“Mati mendadak akibat terserang PMK pada Jumat, 27 Desember, dan Sabtu, 28 Desember, sore. Kedua sapi itu seharga Rp 30 juta,” pungkasnya.

Berita Terkini