Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Satlantas Polres Jember, Jawa Timur mencatat ada 328 pengendara tewas dalam kecelakaan lalu lintas selama 2024.
Jumlah tersebut relatif meningkat dibandingkan 2023. Data Polres Jember ada sebanyak 325 korban laka lantas dilaporkan meninggal dunia tahun lalu.
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengatakan, ratusan korban lakalantas itu dari 1.322 kasus kecelakaan di Jember selama 2024. Sementara di 2023, ada 1.376 kasus.
"Jember menempati peringkat satu se-Jatim untuk fatality rate atau korban meninggal dunia," ujarnya, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, dengan jumlah korban kecelakaan yang meninggal dunia selama 2024. Hal itu menandakan Bumi Pandalungan masih kurang aman untuk pengendara.
"Angka ini cukup mengejutkan, artinya berkendara di Jember bisa dibilang masih kurang aman," ucap Bayu.
Bayu mengatakan, penyebab utama kecelakaan di Kabupaten Jember cukup beragam dan kompleks. Mulai faktor alam, manusia, kesiapan kendaraan, serta infrastruktur yang saling mempengaruhi.
"Kedisiplinan dan ketaatan berlalulintas warga juga perlu di tingkatkan," imbuhnya.
Sementara, Kasatlantas Jember AKP Achmad Fahmi Adiatma menambahkan, penyebab paling banyak kecelakaan selama 2024. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkendara.
"Entah itu mendahului atau dari arah berlawanan. Serta masih kurangnya kesadaran masyarakat terkait dengan penggunaan helm," tambahnya.
Kecelakaan terbanyak, Fahmi mengungkapkan didominasi kendaraan roda dua. Lokasi paling banyak insiden itu di jalan raya kawasan Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji Jember.
"Korban meninggal itu didominasi oleh roda dua. Penyebab terbanyak karena konsentrasi berkendara masyarakat yang masih kurang, terlebih di jam-jam dini hari," tuturnya