"Intinya kami lebih ke persiapan kalau kami nanti mau mengelola," ujarnya.
"Tapi apapun nanti bentuknya, entah itu pengelolaan atau sistem sewa kayak dulu, kami harus lebih siap," ungkapnya.
Salah satunya ialah berkaitan dengan sejumlah fasilitas baru yang ada di Stadion Kanjuruhan Malang.
Seperti dari sisi teknologi, yang kemungkinan ada teknologi tambahan untuk menunjang fasilitas di Stadion Kanjuruhan.
Hal-hal seperti itulah yang menjadi bentuk komunikasi antara Arema FC dengan Waskita.
Setidaknya, manajemen Arema FC sudah memiliki gambaran yang jelas, apabila nantinya ditunjuk sebagai pengelola Stadion Kanjuruhan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Rujukan komunikasi kami ya ke Waskita," ujarnya.
"Misalkan ada teknologi yang di-upgrade misal CCTV, atau secara insfratruktur ada ruang yang masih bisa dipakai dan difungsikan, nah itu koordinasinya dengan mereka," tambahnya.
"Dengan begitu, maka lami akhirnya mendapatkan gambaran, ketika Pemkab Malang menunjuk kami, kami jadi siap," lanjutnya.
"Itu awal pemikiran kami seperti itu," ujarnya.
Dia juga tidak menampik, kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan membutuhkan proses yang agak panjang.
Sebab, ada banyak instrumen yang harus dilakukan, mulai dari segi pantia penyelenggaraan (panpel) hingga keamanan.
"Ya intinya kami masih menunggu ya, karena ini asesmen aja belum, lalu simulasi keamanan juga, lalu benarkah suporter menginginkan kami kembali ke Kanjuruhan," ujarnya.
"Jadi masih perlu waktu," tandasnya.