Berita Viral

Tak Ada Nasi di Rumah, Siswa SD Rela Tak Santap Jatah Makan Bergizi Gratis dari Sekolah: Buat Mama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SD tak santap jatah makan bergizi gratis karena untuk ibunya di rumah.

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SD rela tak santap jatah makan bergizi gratis viral di media sosial.

Rupanya ia ingin memberikan makanan tersebut kepada ibunya di rumah.

Sebab, ia mengaku tak punya nasi di rumah.

Seperti diketahui program makanan bergizi gratis sudah mulai berjalan sejak Senin (6/1/2025).

Para siswa mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA mendapatkan jatah makan bergizi gratis.

Program dari Presiden Prabowo Subianto dilakukan secara bertahap, yang pertama ada target sekitar 3,3 juta siswa terlebih dahulu.

Baca juga: Siswa SMP Sujud di Kaki Wamen setelah Dapat Rp 100 Ribu di Hari Pertama Makan Siang Gratis: Terwujud

Baru sehari program makan bergizi dimulai, ada saja hal yang menarik untuk dibahas.

Seperti video yang dibagikan Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, dikutip dari Tribun Jambi, tampak seorang guru yang sedang menanyakan sesuatu pada salah satu muridnya.

Guru tersebut merasa heran lantaran salah satu muridnya justru tak menyantap makanan seperti teman-temannya yang lain.

"Silakan makan. Kenapa? Kenapa tidak mau makan?"

"Mau buat mama," jawab siswa pada video.

"Kasih buat mama?"

"Iya."

Terlebih alasan di baliknya membuat para netizen turut prihatin.

"Kenapa mau kasih mama?"

"Karena di rumah tidak ada nasi," jawabnya.

Pada video yang dibagikan tampak salah satu murid itu menutup kotak makan serta menaruh susu kotak dalam tasnya.

"Jarang-jarang anak masih inget mamanya belum makan di rumah,"tulis @a_***

"Semoga jadi anak yang sukses dan selalu berbakti kepada ortu yah nak," tambah @ae***

"Nangissss, dek semoga Allah kasih rezeki lebih ya kalo sudah besar," imbuh @ya***

Siswa SD tak santap jatah makan bergizi gratis karena untuk ibunya di rumah. (Instagram)

Sementara itu, momen mengharukan terlihat di SD Negeri Sumbul.

Di momen pelaksanaan program makan siang gratis, seorang siswa justru menangis.

Diketahui, uji coba makan bergizi gratis atau makan siang gratis dilaksanakan Kodim 0205/Tanah Karo di SD Negeri Sumbul.

Tampak beberapa siswa memilih untuk menyisakan makanan dan membungkusnya untuk dimakan kembali nantinya bersama orangtua di rumah.

Tak sedikit siswa yang makan sambil meneteskan air mata saat menikmati makanan bergizi.

Seperti Nuel, siswa kelas 4 SD 040445 Negeri Ketaren, terlihat tidak memakan makanannya dan malah menangis sambil melihat makanannya.

Saat ditanya mengapa, dia menyatakan senang mendapatkan makanan gratis, tetapi sedih mengingat orang tuanya di rumah.

"Senang dapat makanan, Om, tetapi ingat mamak sama bapak di rumah," ucapnya sambil menghapus air mata, Selasa (7/1/2024), melansir dari Kompas.com.

Ia melanjutkan menjelaskan, dia tidak ingin makan di sekolah karena ingin makan bersama ayah dan ibunya.

Hal ini disebabkan ia mengingat ibunya yang sedang sakit di rumah.

"Mau makan sama mamak, bapak di rumah, soalnya mamak lagi sakit," ucapnya.

Ditanya mengenai pekerjaan ibu dan ayahnya, dia menjelaskan ayah dan ibunya bekerja sebagai buruh tani di ladang warga.

"Mamak aron, bapak kadang kerja, kadang enggak," ucapnya.

Mengetahui adanya siswa yang tidak makan di sekolah dan memilih untuk makan di rumah karena ibunya yang sedang sakit, Kodim 0205/TK menambahkan jatah makan untuk siswa tersebut.

Uji coba makan gratis ini, diungkapkan Dandim 0205/Tanah Karo, merupakan tindak lanjut dari program Presiden untuk menjamin gizi yang cukup bagi anak-anak Indonesia.

Baca juga: Testimoni Jujur Anak SD Dapat Makan Bergizi Gratis, Alasan Tidak Nafsu Makan Terkuak, Singgung Rasa

Lainnya, seorang siswa SMP sujud di kaki wakil menteri di hari pertama pelaksanaan progam makan siang gratis atau program makan bergizi gratis (MBG).

Momen ini terjadi di SMPN 02 Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

Siswa SMP itu mendadak sujud di Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, yang tengah berada di sana.

Kejadian itu bermula saat Atip Latipulhayat usai meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis kemudian berjalan ke luar ruang kelas.  

Kemudian Atip Latipulhayat disambut oleh salah satu siswa laki-laki yang kemudian melakukan foto bersama.

Di tengah perbincangan keduanya, Atip Latipulhayat mengeluarkan dompet berwarna hitam dari kantung belakang celananya.

Atip Latipulhayat mengeluarkan selembar uang kertas pecahan Rp 100 ribu dan memberikannya kepada pelajar tersebut.

Siswa laki-laki yang diketahui bernama Fathi itupun nampak sumringah menerima pemberian uang dari Atip Latipulhayat.

Saking senangnya, siswa kelas IX itu kemudian mencium tangan Atip Latipulhayat yang dilanjutkan dengan bersujud di kakinya.

Atip Latipulhayat kemudian membangunkan pelajar tersebut dari sujudnya.

 "Thank you, Pak. Thank you so much," kata Fathi mengucapkan terimakasih kepada Atip Latipulhayat, melansir dari TribunBogor.

Pelajar yang bercita-cita menjadi guru dan komikus itu tak kuasa menahan rasa senangnya bisa bertemu dengan orang penting di dunia pendidikan saat ini. 

Baca juga: Awal Mula Puluhan Pemilik Katering Tertipu Program Makan Siang Gratis Rugi Rp72 Juta: Rumah Kosong

"Alhamdulillah ya Allah yaa Rabbi doaku terwujud, ketemu orang terkenal, bisa dapet duit," ucapnya.

Diketahui, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kabupaten Bogor.

Salah satu sekolah yang ia kunjungi adalah SMPN 02 Babakanmadang, beralamat di wilayah Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang.

Atip Latipulhayat nampak begitu senang melihat para pelajar di sekolah tersebut begitu lahap menyantap makanan bergizi gratis dari pemerintah.

Ia juga sempat berinteraksi dengan para pelajar sekaligus memberikan motivasi untuk meraih cita-citanya kelak.

Menurutnya, kehadiran makan bergizi gratis di sekolah ini sangat membantu kelancaran jalannya kegiatan belajar mengajat (KBM).

Pasalnya, kata dia, hanya 20 persen pelajar di sekolah tersebut yang menyempatkan untuk sarapan sebelum berangkat.

"Berarti 80 persen tidak (sarapan) sehingga menimbulkan gangguan-gangguan fisik yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar, pingsan dan lain sebagainya," ujarnya kepada wartawan, Senin (6/1/2025).

Setelah adanya program makan bergizi gratis, Atip Latipulhayat mengatakan terjadi perubahan yang begitu besar dirasakan dampak positifnya.

Ia menyebut bahwa selain tidak ada lagi pelajar yang pingsan karena perutnya kosong saat jam pelajaran, program ini juga mampu meningkatkan kehadiran karena menjadi penyemangat bagi siswa.

"Sekarang alhamdulillah setelah ada makan bergizi gratis itu terjadi satu perubahan yang signifikan, tidak ada yang pingsan, kehadiran luar biasa karena menjadi harapan bagi mereka akan dapat makan bergizi gratis," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini